Mandiri Bisa Memperkuat Permodalan BTN

Sigit Pramono, Ketua Umum Perbanas menjelaskan para pegawai BTN tidak perlu khawatir akuisisi tersebut justru memperkuat BTN.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Apr 2014, 18:47 WIB
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk melepas saham Pemerintah di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) ke PT Bank Mandiri Tbk mendapat tanggapan positif dari para praktisi perbankan.

Namun, oleh para karyawan BTN sendiri, rencana akuisisi tersebut justru ditolak. Para karyawan khawatir mengenai status kepegawaian jika nantinya menjadi anak usaha Bank Mandiri.

Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menjelaskan para pegawai BTN tidak perlu khawatir akuisisi tersebut justru membuat BTN lebih kuat.

"Aksi bisnis ini merupakan akuisisi, dan bukanlah merger. Jadi karyawan BTN tidak perlu khawatir, sebab akuisisi ini justru akan lebih menguatkan BTN," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/4/2014).

Sigit menambahkan ke depan akuisisi Bank Mandiri terhadap BTN akan menguntungkan kedua bank tersebut.

Saat ini BTN memiliki kekuatan dalam hal penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). Sementara Bank Mandiri di sektor korporasi, sehingga Bank Mandiri bisa lebih memperluas cakupan bisnisnya.

“Kedua Bank tersebut bisa bersinergi dengan sangat bagus dan saling melengkapi satu dengan yang lain,” kata Sigit.

Sebagai bank dengan fokus KPR, BTN selama ini terkendala modal dan sumber pendanaan. Hal ini tercermin dari tingginya tingkat Loan To Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 104,4%. Rasio tersebut di atas ketentuan Bank Indonesia (BI). Selama 2013, total DPK BBTN sebesar Rp 96,2 triliun dimana mayoritas yaitu 54,9% merupakan dana mahal.

Kondisi keuangan BTN tersebut bisa ditutupi oleh Bank Mandiri yang memiliki kekuatan modal dan sumber dana pihak ketiga yang besar. Sampai 2013, BMRI memiliki modal sebesar Rp 82,4 triliun, yang terbesar di antara Bank BUMN lainnya. Sementara, total dana pihak ketiga di BMRI yang mencapai Rp 556,3 triliun di tahun 2013, sekitar Rp 359,9 triliun merupakan dana murah.

Menurut Sigit, akuisisi Bank Mandiri terhadap BTN juga akan menguntungkan pemerintah. "Dengan melepas saham pemerintah ke bank BUMN, pemerintah akan tetap memiliki kontrol penuh terhadap fungsi dan peran strategis BTN sebagai bank yang fokus mendukung penyediaan rumah bagi masyarakat," jelasnya.

Sigit menyebutkan, akuisisi BTN oleh Mandiri juga sesuai dengan arsitektur perbankan Indonesia. Khusus untuk bank BUMN, nantinya akan ada satu bank besar yang beskala internasional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya