LinkedIn Kini Punya 300 Juta Pengguna

Liputan6.com, Jakarta Situs jejaring profesional LinkedIn mengumumkan jumlah pengguna layanannya sudah mencapai lebih dari 300 juta anggota, lebih dari setengahnya berada di luar Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna LinkedIn tercatat mencapai lebih dari 2 juta. 

"Meskipun ini momen yang menyenangkan, perjalanan kami masih panjang untuk mewujudkan visi kami dalam menciptakan peluang ekonomi bagi 3,3 milyar tenaga kerja di dunia," kata Vice President LinkedIn Deep Nishar melalui sebuah posting blog.

Lebih lanjut Nishar mengatakan, untuk ke depannya perusahaan akan fokus pada para pengguna yang menggunakan LinkedIn melalui perangkat mobile.

"Kami tahu perangkat mobile berperan sangat penting," katanya. "Di akhir tahun ini, lebih dari 50 persen trafik LinkedIn berasal dari mobile," jelas Nishar.

Menurutnya para pengguna LinkedIn di sejumlah negara termasuk Costa Rica, Malaysia, Singapura, Swedia, Uni Emirat Arab dan Inggris, sudah lebih banyak mengakses LinkedIn melalui perangkat mobile daripada komputer desktop.

Kantor pusat LinkedIn berada di kota Silicon Valley of Mountain View, California. LinkedIn kini telah tersedia di lebih dari 200 negara. Awal tahun ini, LinkedIn juga telah meluncurkan layanannya versi bahasa Cina untuk memanfaatkan potensi pasar China yang besar.

"Tujuan kami adalah untuk menghubungkan lebih dari 140 juta profesional China satu sama lain dan tenaga kerja global," kata Nishar lagi.

Layanan LinkedIn diluncurkan pada tahun 2003, yang memungkinkan anggotanya untuk memajang sepak terjang karir mereka dan memungkinkan perusahaan mencari tenaga kerja sesuai keterampilan yang dibutuhkan.

Setiap harinya ada 15 juta profil yang dikunjungi di LinkedIn, dan 44.000 lamaran kerja di lebih dari 200 negara dikirimkan melalui perangkat mobile.