Jurus Jokowi Agar Pelecehan Seksual Anak Tak Terulang

Peristiwa pelecehan seksual di TK JIS menjadi perhatian khusus bagi semua pihak, termasuk Gubernur Jokowi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 22 Apr 2014, 14:08 WIB
Sebanyak 3 alat penyadap ditemukan di beberapa ruangan rumah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.

Liputan6.com, Jakarta- Peristiwa pelecehan seksual di TK Jakarta International School (JIS) menjadi perhatian khusus bagi semua pihak. Termasuk Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

Dia menegaskan peristiwa tersebut jangan sampai terulang lagi. Karenanya, Jokowi mengimbau dinas terkait untuk lebih ketat mengawasi sekolah. Petugas juga harus meminta pihak sekolah untuk lebih memperhatikan anak didiknya.

"Sudah saya sampaikan lewat dinas agar semua institusi pendidikan untuk hati-hati dan terus kontrol," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Dia menjelaskan, penyelenggara pendidikan harus menjaga dengan baik para peserta didik. Terutama di dalam lingkungan sekolah, sehingga pelecehan seksual tidak kembali terjadi.

"Peristiwa yang terjadi di JIS itu bisa juga terjadi di tempat yang lain. Karena itu, semua harus hati-hati," imbuh dia.

Ratusan siswa taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) mendatangi Jokowi di Balaikota, siang ini. Jokowi mengaku tak ingin membicarakan soal kasus JIS kepada mereka. Dia hanya ingin memberikan pesan positif kepada mereka.

"Saya hanya ingin bicara positif. Saya tidak ingin bicara itu. Itu urusan hukum dan beri hukuman seberat-beratnya supaya tidak ada kejadian serupa. Untuk anak-anak, harus belajar rajin ibadah," tandas Jokowi. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya