Liputan6.com, Jakarta - Saksi pelaku pembunuhan Holly Angela, Gatot Supiartono, lebih banyak membantah keterangan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penyidik, dalam persidangan hari ini di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Saat ditanyakan majelis hakim, yang diketuai Made Sutrisno, tentang keterlibatannya sebagai dalang pembunuhan, dengan menyuruh 3 orang membunuh istri sirinya, Gatot menjawab, "saya tidak pernah menyuruh membunuh. Tapi saya kesel, dongkol iya," katanya saat bersaksi dalam persidangan 3 terdakwa pelaku pembunuhan Holly, Selasa (22/4/2014).
Gatot mengaku kaget pertama kali mendengar kematian Holly. Saat itu dia tengah berada di Australia untuk menjalankan tugasnya sebagai pejabat eselon I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
"Ibu angkatnya (Holly) telepon saya malem-malem. Saya waktu itu ada di Melbourne (Australia)," ungkapnya.
Guna memperjelas kebenaran kematian Holly, Gatot mengaku menghubungi anak Holly yang berada di Jawa Tengah. Gatot juga mencari berita tersebut melalui media. "Ya (terkejut) saat saya dapat telepon, karena itu simpang siur, paginya saya nonton berita."
Advertisement
Terkait dugaan memberi kunci unit apartemen kepada terdakwa Surya, Gatot juga membantahnya. Gatot malah mempertanyakan jumlah anak kunci yang cuma ada 2 -- satu disita dari rumah Holly dan satu lagi disita dari saksi.
Sebab menurut Gatot, jumlah seluruh anak kunci ada 5. “Ini aneh dan janggal bagi saya," ujar Gatot.
Pembunuhan terhadap Holly terjadi di apartemennya, Unit 09 AT Tower Ebony, Kalibata City, Jakarta Selatan pada 30 September 2013. Pelaku pembunuhan terungkap setelah terkuaknya identitas mayat Mr X yang jatuh dari unit yang ditempati Holly, yang belakangan diketahui bernama Elrisky Yudistira.
Dalam kasus ini, Gatot diduga dalang pembunuhan Holly. Dia diduga membayar sejumlah orang untuk menghabisi nyawa istri sirinya itu. Gatot juga disebut-sebut menggunakan jasa paranormal untuk menutupi jejak pembunuhan ini.
Diduga motif pembunuhan dilatarbelakangi masalah hubungan suami-istri. Holly disebut-sebut kerap merongrong Gatot dengan tuntutan materi dan hal lainnya. Holly juga disebut pernah mengancam melaporkan Gatot ke Badan Pemeriksa Keuangan terkait pernikahan siri mereka. (Sunariyah)