Liputan6.com, Donakonda - Seorang bocah berusia 12 tahun dari Donakonda, India diprediksi dapat menjadi pengusaha besar setelah dia melarikan diri dari rumah karena takut menghadapi ujian sekolah. Ajaibnya, saat hilang selama tiga hari, Kiran (bukan nama sebenarnya) justru berhasil melahirkan bisnis baru.
Seperti dikutip dari The Hindu, Selasa(22/4/2014), dalam waktu tiga hari, Kiran membawa pulang uang sebesar 750 rupee atau Rp 142 ribu yang merupakan laba dari bisnis kecilnya setelah berhasil ditemukan di stasiun kereta. Awalnya murid kelas 8 ini lari dari rumah dengan membawa uang sebesar 100 rupee.
Advertisement
Dia naik kereta jurusan Yeshwantpur-Machalipatnam pada 9 April lalu. Keesokan harinya, dia sudah berada di stasiun kereta api Yelahanka.
Di sana, dia kembali menggunakan uangnya untuk membeli sarapan sebelum akhirnya berjalan ke stasiun K.R Puram. Di sanalah Kiran melihat beberapa orang sedang menjual keripik.
Kiran lantas menggunakan sisa uangnya sebesar 50 rupee untuk membeli keripik dan menjualnya. Menurutnya, dia mendapat laba sebesar 30 rupee dari setiap investasinya.
Bukannya ketakutan dan ingin pulang, Kiran justru semakin semangat berbisnis. Dia melupakan ujian dan orangtuanya hanya untuk fokus pada bisnis tersebut. Bagaimana tidak, bisnis kecilnya itu memberikan keuntunga senilai lebih dari 50%.
Kiran lantas menggulirkan seluruh uangnya sebagai modal dan membeli lebih banyak paket cemilan lalu menjualnya. Hanya dalam tiga hari, dia mendapatkan laba bersih sebesar 750 rupee atau Rp 142 ribu.
Ironisnya, saat dia tengah bersemangat menjajal bisnis barunya, orangtua Kiran justru tengah panik dan mulai menyebarkan fotonya sebagai anak hilang. Orangtuanya menyebar lebih dari 5.000 pamflet yang disebarluaskan di tempat-tempat umum demi menemukan Kiran.
Setelah berhasil ditemukan petugas dan dikembalikan pada orangtuanya, Kiran mengaku sangat menikmati bisnisnya.
"Tak seperti anak-anak pada umumnya yang langsung menghabiskan uangnya untuk jajan,dia malah memutar seluruh uangnya untuk bisnis. Dia bahkan melupakan ujian dan keluarganya. Dia sangat berbakat dalam berinvestasi dan mendirikan bisnis," ungkap salah satu petugas berwajib di BOSCO, Ravindran.