Liputan6.com, Kiev -
Wakil Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Rusia harus berhenti berbicara dan mulai bertindak untuk mengatasi krisis Ukraina. Hal itu diungkapkan Biden pada konferensi pers dengan Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk di Kiev.
Biden memperingatkan Rusia bahwa pengulangan tindakan provokasi akan menyebabkan peningkatan pengucilan dan mendesak Moskow untuk mengakhiri dugaan dukungan terhadap milisi pendukung Rusia di Ukraina timur.
Di depan anggota parlemen Ukraina, Biden mengatakan AS mendukung pemimpin baru Ukraina dan menentang ancaman memalukan yang secara jelas ditujukan kepada Rusia.
"Terdapat kesempatan untuk menciptakan Ukraina bersatu, mendapatkan yang terbaik yang ada di tangan Anda," kata Biden, seperti dikutip BBC, Rabu (23/4/2014).
Sementara itu, Selasa 22 April 2014 dilakukan pemakaman tiga pria yang ditembak pada Minggu 20 April 2014.
Mereka terbunuh dalam operasi terhadap sebuah pos pemeriksaan yang dijaga kelompok pro-Rusia di dekat kota Sloviansk Ukraina timur.
Rincian peristiwanya masih belum jelas. Kelompok separatis setempat mengatakan serangan dilakukan milisi Kelompok Kanan ultra nasionalis. Kiev menyatakan hal ini sebagai sebuah "provokasi" yang diciptakan pasukan khusus Rusia.
Jenazah korban tewas ditaruh di peti mati terbuka pada upacara pemakaman di Gereja Roh Kudus di pusat kota Sloviansk. Pendeta Ortodoks membacakan doa bagi korban meninggal.
Energi & Tambang