Presiden Ukraina Perintahkan Operasi Antiterorisme

Hal ini menyusul terjadinya serangkaian serangan kekerasan di kawasan Donetsk atas dukungan penuh Rusia.

oleh Muhammad Ali diperbarui 23 Apr 2014, 05:12 WIB
Tentara Amerika Serikat tiba di Lanud Tabing, Padang, Sumatera Barat. Mereka membangun Rumah Sakit Lapangan.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta Presiden sementara Ukraina Oleksandr Turchynov memerintahkan operasi antiterorisme di Ukraina timur. Hal ini menyusul terjadinya serangkaian serangan kekerasan di sana.

Turchynov mengatakan patriot-patriot Ukraina disiksa dan dibunuh di kawasan Donetsk atas dukungan penuh Rusia.

Menurutnya, dua jenazah yang mengalami penyiksaan brutal, termasuk seorang politikus dari partainya, ditemukan di kota Slaviansk. Kota itu sekarang berada di bawah kendali militan pro-Rusia.

Karena itu, ia memandang perlu bagi pasukan keamanan untuk melanjutkan operasi yang disebut sebagai langkah-langkah antiterorisme di Ukraina timur.

"Teroris mulai menyiksa dan membunuh patriot-patriot Ukraina. Mereka dengan lancang menolak seruan tidak hanya dari negara kami tetapi juga masyarakat dunia ketika mereka secara demonstratif menghina keputusan yang diambil di Jenewa," kata Turchynov, seperti dikutip BBC, Rabu (23/4/2014),

Sebelumnya, aktivis pro-Rusia merebut markas kepolisian di kota Kramatorsk dan menculik kepala kepolisian setempat.

Pemerintahan interim Ukraina -yang berkuasa setelah Presiden Viktor Yanukovych melarikan diri ke Rusia Februari lalu- mengatakan Rusia berada di belakang kekacauan di Ukraina timur.

Amerika Serikat mengatakan akan mengerahkan 600 pasukan ke Polandia dan tiga negara Baltik yang berbatasan dengan Rusia sebagai bentuk komitmennya atas kewajiban keamanan di Eropa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya