3 Negara Pesaing Terberat Produk Tekstil RI

Industri nasional akan mendapatkan tantangan berat karena harus bersaing dengan produk dari industri di negara-negara kawasan Asia Tenggara.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Apr 2014, 13:56 WIB

Liputan6.com, Jakarta Jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, industri dalam negeri akan mendapatkan tantangan berat karena harus bersaing dengan produk dari industri di negara-negara kawasan Asia Tenggara, termasuk untuk industri tekstil lokal.

Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Harjanto mengatakan dengan berbagai insentif yang diberikan pemerintah kepada industri mampu berdampak pada peningkatan daya saing produk dalam negeri.

"Jadi sudah mulai berkembang, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan insentif yang diberikan pemerintah, sehingga dibanding dulu, saat ini kita sudah berdaya saing cukup," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/4/2014).

Dia menjelaskan beberapa negara yang menjadi pesaing berat dalam industri tekstil antara lain Vietnam, Bangladesh dan China.

"Kita akan menghadapi MEA 2015, pasar bebas akan berlangsung, makanya kita harapkan meningkat (daya saing)," lanjutnya.

Harjono memaparkan kinerja industri tekstil dalam beberapa tahun terakhir dinilai cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) pada 2013 sebesar US$ 12,68 miliar atau memiliki porsi 8,5% dari nilai ekspor non-migas.

"Cukup besar angkanya. Suplai tekstil Indonesia ke dunia mencapai 1,8%. Cukup signifikan tekstil termasuk industri menyerap tenang kerja. Jadi saat ini antara ekspor dan impor TPT kita, surplus US$ 4 miliar. Memang agak turun dibanding tahun-tahun sebelumnya," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya