Liputan6.com, Makassar - Partai Golkar dan Partai Demokrat kejar-kejaran berebut kursi di DPRD Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Hasil akhirnya beda tipis 1 kursi. Golkar merebut 8 kursi, sementara Demokrat 7 kursi. Dengan demikian kursi Ketua DPRD tetap berada dalam genggaman kader partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua DPRD Makassar Farouk Mappaselling Betta saat ini berpeluang untuk bertahan di posisinya. Selain meraih suara yang cukup signifikan di Dapil I, Farouk juga menduduki jabatan strategis di partai, yakni Sekretaris DPD II Partai Golkar Makassar.
Kepastian Golkar memimpin DPRD Makassar didapat setelah proses rekapitulasi suara di Dapil V yang meliputi Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Tamalate, rampung pada Rabu 23 April 2014 malam. Sempat terjadi tarik-menarik di Kecamatan Tamalate akibat pertarungan kursi ketua DPRD Makassar. Hasilnya, 11 dari 12 peserta pemilu berbagi, masing-masing 1 kursi.
Partai Demokrat sempat berharap mendapat 2 kursi di Dapil V. Namun 16.998 suara yang dimiliki Partai Demokrat hanya cukup untuk 1 kursi. Sisa suaranya sebesar 5.839 kalah bersaing dengan Partai Bulan Bintang (PBB) yang mendapat kursi terakhir di dapil tersebut. PBB mengumpulkan 6.081 suara.
Namun, Ketua DPC Partai Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali belum mengakui hasil rekap tersebut. Dia tetap berharap mendapatkan 2 kursi di Dapil V agar jumlah kursinya sama dengan Golkar, yakni 8 kursi. Jika itu terwujud, Demokrat berpeluang memimpin DPRD karena lebih unggul total perolehan suara di Makassar. Demokrat mengumpulkan 86.612 suara. Sementara Partai Golkar meraih 85.909 suara.
Kubu Partai Golkar kini lebih tenang setelah memastikan mempertahankan kursi Ketua DPRD Makassar. Sekretaris Golkar Makassar Farouk mengatakan, hasil rekapitulasi KPU sudah sesuai dengan prediksi awal mereka.
"Kami bersyukur kembali akan memimpin DPRD. Ini membuktikan Partai Golkar masih mendapat kepercayaan untuk mengemban aspirasi warga Makassar," kata Aru, sapaan akrab Farouk.
Di tempat terpisah, jajaran DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Makassar tidak puas dengan 1 kursi yang mereka peroleh. PBB merasa dikerjai dalam rekapitulasi di tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS) hingga KPU Kota Makassar.
Ketua DPC PBB Makassar Firdaus Anas mengatakan, target mereka semula bisa memeroleh minimal 1 kursi dari setiap dapil. Artinya, 5 kursi atau 1 fraksi di DPRD Makassar bisa digenggam. "Ternyata kita cuma dapat 1 kursi," kata Firdaus Anas.
Ketua KPU Makassar Syarief Amir mengatakan, data yang mereka olah sampai malam tadi belum sampai pada penentuan kursi DPRD Makassar. Walau dari data itu setiap pihak sudah bisa memetakan perolehan kursi dan caleg terpilih. KPU baru akan menetapkan legislator terpilih pada 11 Mei mendatang.
(Shinta Sinaga)
Advertisement