2 Tersangka Pelecehan Asusila di JIS Dibawa ke Luar Sel

Wajah kedua tersangka tak kelihatan karena ditutupi kain ala ninja.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 24 Apr 2014, 12:59 WIB
Pasca kejadian pelecehan seksual yang di lakukan oleh petugas cleaning service yang dilakukan kepada anak di bawah umur mengakibatkan pengamanan di Jakarta International School di perketat. (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Dua tersangka pelecehan asusila yang juga petugas kebersihan di TK Jakarta International School, Firgiawan alias Awan dan Agun, digelandang ke Unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) oleh Penyidik Ditreskrimum Polda Metro. Keduanya mendadak dibawa keluar dari sel oleh penyidik sekitar pukul 12.00 WIB. Peristiwa itu sempat membuat kaget awak media dan langsung mengejar dua tersangka.

Penyidik melangkah cepat menuju Unit PPA. Wajah kedua tersangka tak kelihatan karena ditutupi kain ala ninja. Hanya terlihat keduanya sudah mengenakan seragam tersangka oranye dan mengenakan celana pendek.

Belum jelas agenda apa yang akan dijalani kedua tersangka. Hanya diketahui saat ini di Unit PPA sudah datang Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi terkait adanya saksi dan korban baru pelecehan seksual JIS. "Sudah kami sampaikan kepada Pak Dirreskrimum Polda Metro Jaya," ujarnya.

Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya bertemu Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Rikwanto mengatakan, pertemuan untuk membahas data yang diperoleh KPAI dari orangtua korban lain pelecehan seksual JIS.

Korban lain merupakan murid Taman Kanak-Kanak JIS, teman korban A, tapi berbeda kelas. Keluarganya sudah mengadu ke KPAI Rabu kemarin (23 April 2014). KPAI belum mau melansir inisial korban. Alasannya untuk kepentingan psikologi keluarga dan korban. KPAI berjanji akan mengantar korban melapor ke Polda Metro Jaya.

Dari penuturan korban, ia mendapat kekerasan dan pelecehan seksual selama 3 bulan terakhir. "Kekerasan sejak Januari sampai Maret," kata Sekjen KPAI Erlinda saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (24/4/2014), di Jakarta. Akibat aksi bejat itu, korban sampai saat ini sering mengeluhkan sakit di perut. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya