Pakde Karwo: Dolly Tutup 19 Juni 2014

Gang Dolly adalah lokalisasi yang unik, perlu penanganan khusus untuk menanganinya.

oleh Zainul Arifin diperbarui 24 Apr 2014, 17:30 WIB
Usai menggunakan hak pilihnya, Soekarwo menjawab sejumlah pertanyaan dari para pewarta di depan TPS (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Surabaya - Isu ditutupnya lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara, santer terdengar kabar kebenarannya. Sebab, pihak Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya telah menggelar pertemuan yang membahas penutupan Dolly tersebut.

Hasilnya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan, dari hasil koordinasi yang dilakukan, Gang Dolly dipastikan akan ditutup 19 Juni 2014 mendatang.

"Jadi sebelum puasa sudah tidak ada aktivitas lagi di Gang Dolly," tutur Pakde Karwo, sapaan Soekarwo, Kamis (24/4/2014).

Kepastian 19 Juni itu berdasarkan pertimbangan matang dari Pemprov dan Pemkot, termasuk mempertimbangkan sejumlah PSK, mucikari, serta penghuni lokalisasi tersebut.

Dalam rentan waktu tiga bulan ini, akan disiapkan segala sesuatu terkait penutupan. Salah satunya adalah penghuni wisma yang akan dibekali dengan keterampilan. Sedangkan pemilik wisma akan diajak bicara menyangkut keberlangsungan wismanya.

"Pemprov Jatim intinya siap memfasilitasi apa yang diminta Pemkot Surabaya. Apakah menyangkut dana atau pelatihan para PSK, termasuk kemudahan dalam pembelian wisma milik mucikari," tambahnya.

Pakde Karwo mengaku, khusus untuk Gang Dolly ini memang unik sehingga diperlukan penanganan khusus. Karena banyak pemodal besar yang turut bermain dalam bisnis lokalisasi itu.

"Tapi bukan berarti tidak bisa ditutup, makanya pendekatan selalu dilakukan. Dan teknisnya sudah dibicarakan dengan walikota," ujarnya.

Upaya penutupan ini karena Pemprov maupun Pemkot melihat gejala sosial terhadap PSK yang memprihatinkan. Mereka rata-rata tercekik utang dengan mucikari sehingga tidak bisa lepas.

Karena itu, ke depan mereka diberi modal agar bisa berbisnis. Pemkot sudah menyiapkan skema pembiayaannya. "Bila perlu Bank UMKM kita kerahkan untuk memberi kredit," pungkas Pakde Karwo. (Elin Yunita Kristanti)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya