Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengandaikan untuk menjadi panutan yang baik, manusia harus dapat bertindak layaknya sedang bermain Lego atau permainan bongkah plastik kecil. Hal itu ia sampaikan sebagai jawaban pertanyaan seorang siswa kelas IV SD bernama Jonathan, dari Tunas Muda International School, Kedoya, Jakarta Barat, yang melakukan kunjungan belajar ke Balaikota.
"Kalau jadi manusia, standarnya apa. Sama kalau kita beli mainan, misalnya Lego. Kan ada buku petunjuknya ya, cara nyusunnya. Kan petunjukkan nggak dibuang," ungkapnya di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Buku panduan itu, lanjutnya, menjadi petunjuk untuk menyusun Lego sesuai bentuk yang sudah ada. Prinsip itu juga dapat digunakan untuk manusia yang ingin membentuk dirinya menjadi lebih baik. Memang ia akui, susunan Lego belum tentu sesempurna buku panduan, namun apabila manusia terus mengikuti petunjuknya maka bentuk Lego juga tepat. Begitu pun manusia.
Petunjuk pembentukan manusia menurutnya berada dalam kitab suci sesuai masing-masing keyakinan. Panduan hidup itu sebaiknya terus dibaca dan dipahami agar tahu menjadi manusia itu harus seperti apa. Apakah sudah sesuai harapan kitab suci atau tidak.
"Mirip Lego. Tentu tidak sempurna. Untuk itu, kalau kurang pas, kita baca lagi petunjuknya. Sama kayak susun lego. Kalau kita merasa belum pas jadi manusia kita harus terus baca kitab suci. Kalau pas, kita bisa jadi model manusia," jelasnya.
Yang terpenting, pesannya kepada para siswa SD tersebut, untuk dapat menjadi panutan yang baik harus berusaha menjadi manusia yang baik sesuai dengan petunjuk hidup. "Kita lakukan apa yang sepatutnya manusia lakukan. Kita tidak mungkin jadi malaikat. Tapi juga jangan jadi setan. Jadi manusia saja lah," tandas Ahok.
Cara Jadi Panutan Ala Ahok: Ikuti Petunjuk Seperti Permainan Lego
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengandaikan untuk menjadi panutan yang baik.
diperbarui 24 Apr 2014, 20:04 WIBMenurut Ahok, selama ini PNS yang berpangkat eselon III dan IV banyak tidak sesuai dengan kemampuannya.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tak Harus Bermain Cantik Melawan Filipina di Piala AFF 2024, Aris Budi: Timnas Indonesia yang Penting Raih Kemenangan dan Lolos Semifinal
Tok! Pemerintah Akui Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI yang Sah
Sejarah Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 20 Desember, Berikut Temanya Tahun Ini
6 Potret Kedekatan Fuji dan Maudy Effrosina Pacar Fadly Faisal, Bak Kakak Adik
Berkunjung Taman Dewi Sartika yang Bersejarah di Jantung Bandung
Indonesia Dapat Garansi Jamu Bahrain, PSSI Maklumi Turunnya Ranking FIFA Timnas
Apple Gaet Tencent dan ByteDance, Upaya Bawa Fitur AI ke China?
Ciri Kolesterol Naik yang Muncul di Kaki, Ini 6 Tanda yang Harus Diwaspadai
Curhat Pilu Krisjiana Baharudin Setelah 1 Janin Siti Badriah Gugur: Apakah Ini Takdirku Ya Allah?
Analis Ungkap Hoaks Politik Tahun 2019 Lebih Berbahaya Ketimbang 2024
Pukulan Telak bagi Revolusi Amorim, Pemain Incaran Manchester United Tutup Pintu untuk ke Old Trafford
Waste Dropbox di Arkadia Green Park, Solusi Pilah Sampah Bersama Nestlé Indonesia & Waste4Change