Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) naik, dimana Standard & Poor 500 diperdagangkan mendekati rekor, setelah saham perusahaan teknologi seperti Apple Inc menguat yang mengimbangi kemerosotan saham perusahaan telepon seluler.
Pada perdagangan Kamis (Jumat pagi), indeks saham S&P 500 naik 0,2 mencapai 1.878,61. Indeks Dow Jones Industrial Average tidak berubah dari 16.501.65.
Advertisement
Indeks saham Nasdaq 100, yang meliputi saham Apple (AAPL ) naik 1%. Di mana sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, 10% di bawah rata-rata tiga bulan.
Saham Apple melonjak 8,2%, angka terbesar dalam dua tahun. Analis memprediksi ini setelah perusahaan berhasil menjual cukup banyak produknya iPhone.
Sementara saham Verizon Communications Inc memimpin penurunan di Dow Jones Industrial Average, dan AT & T Inc tenggelam di hari kedua, di tengah kekhawatiran persaingan harga akan menggeser pendapatan nirkabel.
Qualcomm Inc tenggelam 3,5% jatuh dari perkiraan. Zimmer Holdings Inc melonjak 12% setelah setuju untuk membeli Biomet Inc dalam kesepakatan senilai US$ 13,4 miliar.
"Pendapatan yang layak, terutama dari sektor teknologi , tapi kami menghadapi angin dari momentum yang kuat dalam enam hari sebelum kemarin," ujar Joe Bell, Analis Ekuitas Senior Schaeffer `s Investment Research Inc yang berbasis di Cincinnati melansir laman Bloomberg, Jumat (25/4/2014).
Dia mengatakan melalui telepon wawancara, "Kami menghadapi situasi overbought dan sedikit profit taking di tengah hari."
Saham AS telah berulang kali gagal mendaki dari level indeks saham S&P 500 saat ini. Indeks awal pekan ini naik enam poin mencapai lebih dari 1.890,9 pada 2 April.
Di mana sempat jatuh 0,2% dan menjadi gertakan terpanjang dalam enam hari sejak September, dan dilaporkan diperdagangkan 17 kali, dekat valuasi tertinggi dalam empat tahun.
The Dow tercatat berfluktuasi, naik 0,2% dan sempat tenggelam 0,3% selama sesi, di mana investor menimimbang laba dari Caterpillar Inc, 3M Co dan Verizon.
Bursa saham sempat sebentar berbalik lebih rendah dari hari sebelumnya di tengah laporan tentang kekerasan yang meningkat di Ukraina.
Presiden Vladimir Putin memperingatkan terhadap anti - separatis akan melanjutkan serangannya setelah pasukan pemerintah menewaskan lima pemberontak dan mendorong latihan militer Rusia dimulai di perbatasan kedua negara .
Sebuah perjanjian untuk melucuti pemberontak ditandatangani pekan lalu di Jenewa oleh Ukraina, Rusia, Uni Eropa dan Amerika Serikat berada di ambang kehancuran.
Presiden Barack Obama mengatakan hari ini AS dan sekutunya memiliki sanksi tambahan terhadap Rusia karena pemerintah Putin belum mematuhi kesepakatan itu .
Di sisi lain,data Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan untuk barang tahan lama seperti mobil dan komputer naik lebih dari perkiraan pada bulan Maret, menunjukkan produksi yang lebih cepat akan membantu memacu perekonomian negara ini. Selain itu di luar perkiraan AS, mengajukan aplikasi untuk tunjangan pengangguran pekan lalu .
Dari 204 perusahaan yang tercatat di S&P 500 telah merilis pendapatan musim ini. Di mana, 76% melampaui perkiraan laba analis, sementara 53% mengalahkan proyeksi penjualan, menurut data yang dikumpulkan Bloomberg.
Analis memperkirakan perusahaan pada Indeks acuan kolektif akan melaporkan Kenaikan 0,7& pada laba kuartal pertama dan 2,6% kenaikan pendapatan.
Chicago Board Options Exchange Volatility Index , yang mengukur volatilitas saham yang dikenal sebagai VIX , naik 0,4% menjadi 13:32 untuk keuntungan hari kedua.