KPAI Temui Komisi VIII DPR RI Soal Pelecehan Seksual di JIS

Belakangan terungkap fakta mengejutkan. Seorang mantan guru di JIS, ternyata buronan FBI terkait kasus pelecehan seksual anak.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 25 Apr 2014, 14:14 WIB
Para pria dan wanita pekerja Outsourcing dari ISS di TK JIS ini memasuki ruang IGD Rumah Sakit Polri Keramat Jati, Jakarta Timur. Seluruh pekerja ini akan menjalani pemeriksaan.

Liputan6.com, Jakarta - Upaya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menuntaskan kasus dugaan pelecehan seksual di Jakarta Internasional School (JIS) tak hanya menunggu tindak lanjut pihak kepolisian. Pagi tadi Ketua KPAI Asrorun Ni'am menemui Ketua Komisi VIII DPR RI Ida Fauziah dan anggotanya.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (25/4/2014), pertemuan tesebut membahas sejumlah hal terkait kekerasan terhadap anak. Salah satunya terkait pelecehan seksual di JIS yang kini tengah menjadi sorotan publik.

Belakangan terungkap fakta mengejutkan. Seorang mantan guru di JIS, William James Vahey ternyata buronan Biro Penyidik Federal Amerika Serikat (FBI) terkait kasus paedofilia atau pelecehan seksual anak.

Sejak tahun 2008 saja diketahui korbannya mencapai 90 anak dengan usia 12 hingga 14 tahun. Vahey sempat  mengajar di JIS selama 10 tahun, sejak 1992 hingga 2002. Sehingga cukup  beralasan bila muncul dugaan ada korban kejahatan seksual Vahey di JIS dalam rentang waktu 10 tahun itu.

Dalam kasus pelecehan seksual anak dengan korban A seorang murid TK JIS, polisi baru menetapkan 2 tersangka, yakni Agun Iskandar dan Virgiawan. Keduanya merupakan petugas kebersihan di JIS.

Padahal diduga kuat ada pelaku lain yang masih berkeliaran. Pelaku tak hanya dari kalangan petugas kebersihan. Namun bisa jadi dari kalangan para tenaga pendidik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya