Liputan6.com, Jakarta Kata `Cantik` dan `Indah` sudah begitu didominasi oleh indra penglihatan. Ini tentu menyempitkan makna keindahan yang sesungguhnya mengena pada keseluruhan sensasi indrawi bahkan totalitas kondisi. Slogan `Damai itu Indah` jelas tidak hanya merujuk pada hal-hal yang visual.
Advertisement
Seperti dilansir dari Huffingtonpost.com, Sabtu (26/4/2014) tujuan serupa dihadirkan oleh sebua klip yang dibuat oleh situs berita hiburan dan sosial Buzz Feed. Video berdurasi 2,5 menit berjudul `Beauty Through The Eyes of The Blind` ini menampilkan beberapa tunanetra yang menyampaikan gagasan yang dimiliki tentang kecantikan.
Kicauan burung, harumnya bunga, kelezatan makanan, sensasi sentuhan dan berbagai pengalaman non visual lainnya adalah hal-hal yang oleh partisipan klip tersebut dirasa sebagai sebuah kecantikan.
“Kehilangan penglihatan adalah sebuah anugerah bagi saya. Saya tak menilai bagaimana rupa seseorang. Seseorang cantik dihadapan saya karena pribadinya yang cantik,” ucap seorang pria pada video yang sampai saat ini sudah ditonton oleh lebih dari 364 ribu orang. (Lihat video Beauty Through The Eyes of The Blind)
Ini bukan pertama kalinya pemahaman akan kecantikan ditantang oleh seseorang yang tanpa penglihatan. Sebelumnya pada tahun 2013, Tommy Edison, seorang tuna netra yang menjadi kritikus film membuat sebuah klip yang mengeksplorasi bagaimana gagasan yang dimiliki oleh tuna netra tentang konsep-konsep intangible seperti langit.
“Langit bagi ku hanyalah sebuah ruang terbuka yang sangat lebar di mana tak ada dinding yang membatasinya,” ucap Edison dalam klip yang dibuatnya sendiri.