Kunjungi JIS, Kak Seto Minta Penjelasan Terkait Kekerasan Seksual

Kedatangan Kak Seto guna melihat langsung kondisi lingkungan sekolah bertaraf internasional tersebut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 26 Apr 2014, 00:12 WIB
Kedatangan Kak Seto guna melihat langsung kondisi lingkungan sekolah bertaraf internasional tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi Jakarta International School (JIS) menjadi sorotan berbagai pihak. Tak terkecuali dari pemerhati anak, Seto Mulyadi.

Pria yang juga menjabat sebagai Dewan Pembina Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu mendatangi JIS, guna melihat langsung kondisi lingkungan sekolah bertaraf internasional tersebut. Juga ingin mengetahui penjelasan langsung pihak JIS, terkait kasus yang menimpa bocah A.

"Saya selama ini mendapatkan informasi dari satu sisi, khususnya dari media. Karena tidak ingin mendapatkan gambaran keliru, makanya saya pribadi menginginkan penjelasan langsung dari pimpinan JIS," jelas pria yang akrab disapa Kak Seto itu di JIS, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (25/4/2014).

Kak Seto berpendapat, JIS merupakan sekolah yang berkualitas dan menghasilkan siswa-siswi unggulan. Namun, dirinya menyayangkan adanya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di sekolah tersebut.

"Sekolah ini cukup berkualitas. Sekolah ini tidak hanya menjadikan siswa yang cerdas secara kepintaran, melainkan juga cerdas emosional dan spiritual," ujar Kak Seto.

Sementara Kepala Sekolah JIS Timothy Carr mengatakan, kedatangan Kak Seto di sekolah yang dipimpinnya itu cukup membantu memberikan masukan, khususnya dalam menyelesaikan kasus kekerasan dan pelecehan seksual.

"Kak Seto memberikan masukan yang sangat bijak, dia sangat membantu kita dan berbicara pada orangtua hari ini dan memberikan mereka konsuling yang baik. Bagaimana menghadapi situasi seperti ini. Dan untuk berbicara pada anak-anak tentang apa yang kita rasakan sekarang, dan membantu kita ke depannya akan seperti apa dan mendukung anak-anak kita," jelas Tim di tempat yang sama.

Toilet Aman

Kak Seto menilai, lokasi antara toilet dengan ruang kelas siswa TK JIS  cukup jauh, namun masih dalam kategori aman. "Masih aman (lokasi toilet dan ruang kelas siswa TK)," katanya.

Menurut Kak Seto, desain toilet dan jalan menuju toilet tersebut memang dirancang sedemikian rupa dan memang tidak direncanakan atau menciptakan kesempatan tindak kekerasan.

"Wajar mereka (JIS) punya desain masing-masing dengan berbagai alasan dan kepentingan. Awal dari desain tersebut kan tidak ada rencana adanya tindak kekerasan. Kalau nantinya akan ada dampak tertentu maka ini yang harus diperhatikan," jelas Kak Seto.

Kasus kekerasan seksual kepada bocah berumur 6 tahun ini mulai muncul ke publik awal April lalu. Polda Metro Jaya telah menetapkan 2 tersangka kasus ini, yakni Agun Iskandar dan Firgiawan Amin.

Setelah melakukan uji laboratorium terhadap 28 petugas kebersihan JIS, polisi kembali menetapkan 3 tersangka baru hari ini. 2 laki-laki dan seorang adalah perempuan. 2 Dari 3 tersengka baru tersebut dipastikan mengidap penyakit herpes, sama seperti yang diidap di tubuh korban, bocah A.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya