Cantiknya Danau Tolire yang Menyimpan Kisah Mistis

Danau yang berada di kaki gunung api Gamalama ini ternyata menyimpan banyak kisah.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 28 Apr 2014, 09:18 WIB
(Foto: Aldiansyah MF)

Liputan6.com, Ternate- Tolire merupakan salah satu objek wisata unggulan di Pulau Ternate Provinsi Maluku Utara. Danau yang berada di kaki gunung api Gamalama ini ternyata menyimpan banyak kisah.

Untuk menempuh danau Tolire yang berada di Desa Takome, Kecamatan Pulau Ternate dibutuhkan waktu sekitar 60 menit dengan perjalanan darat dari pusat kota Ternate. Menariknya, sepanjang perjalanan ke tempat ini kita akan melihat keindahan lain dari pulau Ternate. Rimbunnya pepohonan pala dan cengkeh bisa dijumpai di tepi jalan, ditambah dengan lingkungan pedesaan yang masih asri.

Setelah memasuki gerbang danau Tolire, pengunjung harus membayar Rp 1.500 untuk kendaraan roda dua dan Rp 3.000 saja untuk kendaraan roda empat.

Ada satu aktivitas unik yang wajib dilakukan ketika mengunjungi danau yang memiliki air berwarna hijau ini yaitu melempar batu. Dipercaya jika melempar sesuatu ke danau, bagaimana pun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, tidak akan pernah menyentuh air danau.

Untuk mencoba melempar batu, pengunjung harus membeli batu yang dijual anak-anak desa setempat seharga Rp 2.000 untuk 5 biji batu. Sebab di lokasi tersebut akan sulit di temukan batu yang digunakan untuk melempar.

Alfredo, salah seorang wisatawan mengaku sering mengajak keluarganya untuk berlibur di Danau Tolire, walaupun hanya untuk melihat pemandangan dan menikmati es kelapa muda.

" Hampir setiap akhir pekan saya sama keluarga ke sini, ya cuma jalan jalan saja, sambil minum kelapa muda," kata Alfredo seperti ditulis liputan6.com, Senin (28/4/2014).

Foto dok. Liputan6.com



Selain memiliki panorama alam yang mempesona, danau seperti loyang raksasa ini juga menyimpan kisah. Menurut cerita, danau Tolire merupakan sebuah kampung yang masyarakatnya hidup sejahtera. Kampung ini kemudian tenggelam akibat salah seorang ayah di kampung itu menghamili anak gadisnya sendiri. Saat ayah dan anak gadisnya yang dihamilinya itu akan melarikan diri ke luar kampung, tiba-tiba tanah tempat mereka berdiri anjlok dan berubah menjadi danau.

Mencari kebenaran cerita ini, Liputan6.com coba mewawancarai salah seorang penjaga pintu masuk, Abdul Rahman yang membenarkan cerita itu, namun enggan menceritakannya panjang lebar karena takut kualat. "Kalau mau tahu ceritanya lengkapnya bisa ke Kesultanan Ternate. Sebab saya takut, menurut orang tua  kisahnya harus diceritakan sampai habis kalau tidak kita tara umur (bisa meninggal)," terang pria paruh baya ini.

Selain kisah tentang asal muasal danau Tolire, cerita lain yang dipercaya masyarakat setempat adalah jika melihat buaya dengan ikat merah dileher maka akan memperoleh keberuntungan. Tapi memang cukup sulit melihat buaya di danau ini.

Masih banyak cerita lain yang menyangkut danau Tolire besar. Diantaranya, soal kedalaman danau yang menurut Abdul Rahman kedalamannya tidak diketahui hingga saat ini. Padahal tak sedikit peneliti yang mencoba mengukur kedalaman danau Tolire.

(Foto : Niar Cahyani Kariem dan Aldiansyah MF)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya