Ahok: Rumah Nggak Ada IMB Nggak Bisa Dapat Listrik

Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan PLN mengatasi penyebab kebakaran di ibukota.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 28 Apr 2014, 11:17 WIB
Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran yang kerap terjadi di ibukota menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta. Dalam kurun waktu yang berdekatan si jago merah kerap beraksi. Diduga, penyebab utama banyaknya kebakaran akibat gangguan listrik.

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Pemprov DKI Jakarta telah bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengatasi penyebab kebakaran di Ibukota. Caranya, tidak menyambungan listrik ke bangunan yang tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

"Kita udah tulis surat ke PLN kerja sama dengan baik, rumah nggak ada IMB nggak bisa dapet listrik," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Senin (28/4/2014).

Ahok menjelaskan, gangguan listrik pada umumnya menyebabkan korsleting. Hal itu lantaran masyarakat memasang meteran listrik sembarangan. "Setahun bisa ribuan, listrik-listrik orang kan pasang sembarangan, nggak disiplin listrik, rata-rata korsleting."

"Listrik beban ada hitungan kekuatan kabel kan? Kalau sering nyambung panas lebih jadi kebakaran, penyebab utama rata-rata itu," tandas mantan Bupati Belitung Timur itu.

Dalam sepekan belakangan ini, ada dua pasar besar yang mengalami kebakaran di Jakarta. Kebakaran pertama melanda Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Jumat 25 April lalu. Senin pagi ini, si jago merah juga melahap Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

Kamis 17 April lalu, sebuah rumah kos di Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, juga kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik. Selang 3 hari sebelumnya, atau 14 April sebuah pabrik plastik di Kalideres, Jakarta Barat juga terbakar.

Jumat 12 April lalu, lantai 3 gedung bioskop milik Perum Film Negara (PFN) di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur juga dilalap si jago merah. Kebakaran diduga berasal dari alat pemotong besi yang memercikkan api dan kemudian mengenai bahan yang mudah terbakar.

Pada hari yang sama, api juga menghanguskan sebuah gudang milik kampus Binawan di Kramat Jati, Cawang, Jakarta Timur. Meski kebakaran hanya membakar tumpukan kasur, namun kepulan asapnya membuat seluruh mahasiswa sekolah keperawatan itu berlarian keluar gedung kampus. Dugaan sementara, kebakaran berasal dari puntung rokok.

Rabu 9 April 2014 malam, 8 rumah di permukiman Jalan Bhakti, Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan juga dilalap api. Api cepat membesar sempat membuat warga panik. Upaya pemadaman tidak dapat segera dilakukan karena lokasi kebakaran yang berada di kawasan padat penduduk dan tidak ada akses jalan bagi mobil pemadam.

Petugas akhirnya hanya bisa menyemprotkan air dari jarak yang cukup jauh dengan mengandalkan jangkauan semprotan air. Penyebab kebakaran semalaman itu tidak diketahui persis, namun diduga akibat ulah warga yang membakar sampah sembarangan.

(Shinta Sinaga)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya