Jero Pastikan Tak Akan Minta Tambahan Kuota BBM Subsidi

Kuota BBM bersubsidi pada tahun ini yang telah dipatok 48 juta kiloliter (kl).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Apr 2014, 17:52 WIB
Masyarakat mulai memenuhi SPBU. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memastikan pemerintah tidak akan menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada tahun ini yang telah dipatok 48 juta kiloliter (kl).

Jika salah satu jenis BBM bersubsidi tidak cukup, pemerintah hanya akan melakukan pengalihan kuota dari BBM bersubsidi jenis lainnya. "Kalau nanti ada tambahan (konsumsi) di satu sisi (solar), yang lainnya (premium) diturunin kuotanya," kata Jero di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Jero menjelaskan, konsumsi solar dan premium tidak selalu sama setiap tahunnya. Terkadang ada yang lebih tinggi dari kuota, tapi ada juga yang rendah, dengan begitu jika salah satu konsumsi tinggi maka bisa dialihkan dari BBM jenis lain.

"Maksudnya kadang premium tinggi solarnya turun seperti tahun lalu. Kadang solar naik tapi premium turun," tuturnya.

Pemerintah saat ini juga telah mensiasati agar konsumsi BBM jenis solar tidak melebihi kuota, yaitu dengan adanya mandatory pencampuran bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel ke Solar pada tahun ini sebesar 10%. Dengan pencampuran itu, maka sebanyak 10% pula penghematan kuota solar.

"Makanya solar kita kurangi dengan biofuel. Karena kalau sukses solarnya tidak banyak," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya