Liputan6.com, Pontianak - Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Djan Faridz, meminta pengusaha muda yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang bergerak di sektor properti untuk membangun rumah khusus bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Menurut dia, peluang bagi para pengembang atau developer untuk menyediakan rumah bagi PNS semakin terbuka.
“Untuk anak-anak HIPMI di sini saya tantang juga untuk membangun rumah bagi PNS. Rumah bagi PNS itu pasar yang sangat mudah karena cukup dengan surat pesanan dari PNS yang sudah di-approved atau disetujui oleh bank,” kata dia saat membuka pameran properti bertajuk “Kalbar Property Fiesta 2014”, di Gedung Pontianak Convention Centre (PCC), Senin (28/4/2014).
Menurut dia, dengan telah disetujuinya permohonan pesanan dari PNS tersebut, pengembang juga bisa mengajukan permohonan kredit modal kerja untuk konstruksi. “Jaminannya itu surat kontrak dengan PNS,” katanya.
Dengan kemudahan-kemudahan itu, Ia berharap bisa mendorong para pengembang di Kalimantan Barat untuk mengejar perumahan yang mudah dipasarkan. Pasaran perumahan bagi PNS merupakan pasar yang mudah karena banyak PNS yang sangat membutuhkan rumah.
“Angsurannya pun bisa dicicil selama 15 sampai 20 tahun. Dan bank percaya sama PNS karena angsurannya potong gaji otomatis,” jelas dia.
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, mengklaim perkembangan bisnis properti di Kota Pontianak mengalami kemajuan yang cukup signifikan.
Bahkan, kata dia ada properti yang nilainya mencapai Rp 4 miliar ke atas laris terjual. Namun demikian, ia mengingatkan bagi para pelaku usaha properti untuk tidak mencoba memanipulasi data transaksi yang kaitannya dengan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Harga rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) paling rendah Rp 115 juta. Masa di luar MBR harga rumahnya ada yang Rp 48 juta, Rp 58 juta,” katanya.
Sutarmidji mengatakan, Pemerintah Kota Pontianak juga akan selalu menunjang kegiatan usaha di sektor properti.
Advertisement
Salah satunya dengan pembangunan infrastruktur jalan dan penyediaan air bersih. Ruas jalan di Kota Pontianak hampir seluruhnya sudah dibenahi.
Sedangkan untuk menunjang penyediaan air bersih, beberapa titik sudah dibangun booster untuk suplai air. “Infrastruktur jalan saya rasa hampir tidak ada jalan yang tidak nyaman,” klaim Sutarmidji.