Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan laba bersih perseroan pada kuartal I 2014 sebesar Rp 3,7 triliun. Capaian tersebut meningkat sebesar 26,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,9 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan laba perseroan mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena pendapatan operasional juga meningkat tinggi.
Advertisement
Dalam laporan keuangannya, pendapatan operasional BCA pada triwulan I 2014 mencapai Rp 9,7 triliun atau tumbuh 27,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 7,7 triliun.
"Kinerja BCA yang solid pada triwulan I 2014, di mana pencapaian tersebut mencerminkan kemampuan kami dalam merespon secara efektif kondisi ekonomi saat ini," jelasnya pada konferensi pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (28/4/2014).
Dari sisi kredit, portofolio kredit perseroan pada kuartal I 2014 mencapai Rp 317,2 triliun, naik 19,7% secara tahunan. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tetap berada pada tingkat yang cukup rendah, yakni mencapai 0,5% dengan rasio cadangan 388% pada Maret 2014.
Jahja juga menyatakan berhasil perseroan dalam menjaga posisi permodalan dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 17,7% pada kuartal I 2014. Pada periode yang sama tahun lalu, CAR perseroan mencapai 16,6%.
Perseroan pun berhasil memupuk dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 406,8 triliun pada kuartal I 2014, meningkat 10,6% dibanding tahun sebelumnya. Saldo dana transaksi yakni giro dan tabungan atau CASA adalah porsi utama DPK, yakni sebesar 77,7% dari total dana.
"Di tengah kondisi likuiditas yang semakin ketat, kepercayaan nasabah dan brand image yang kuat telah memungkinkan BCA untuk mengembangkan basis pendanaan secara keseluruhan," tandasnya.