PSIM Realistis Hadapi Derby Mataram

PSIM memilih realistis menghadapi klub tetangga mereka itu di Sleman.

oleh Yanuar H diperbarui 29 Apr 2014, 06:57 WIB
PSS Sleman saat menggelar latihan (antarafoto/Fikri Yusuf)

Liputan6.com, Yogyakarta: Laga derby Mataram antara PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama di Maguwoharjo International Stadium (MIS) Sleman, Selasa (29/4/2014) sore nanti akan berjalan panas. Meski demikian, PSIM memilih untuk merendah dalam menyikapi laga panas ini.

 Pelatih PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantara mengaku tidak berharap poin penuh saat melawat ke stadion tetangga di Sleman itu. Ia hanya berharap gawangnya tidak kebobolan banyak gol.

"Kami paham dengan kekuatan berbeda diantara kami, dan PSS jelas unggul dalam berbagai hal. Di sana setidaknya kami tak ingin menjadi lumbung gol," tutur Seto, Senin (28/4) pagi.

Seto menunjukkan sikap seolah pesimis ini dilihat dari skuat PSS Sleman yang sudah kenyang pengalaman di Divisi Utama bahkan Indonesia Super League (ISL). Selain itu, adanya juru taktik PSS Sleman Sartono Anwar, membuat tim tetangga lebih diunggulkan. Seto pun meminta pasukannya untuk banyak belajar dari tim tetangga tersebut.

"Anak-anak cukup bermain simpel saja dan berusaha mengimbangi. Sembari bertanding, ini kesempatan pemain-pemain muda kami menimba ilmu dari senior mereka di PSS," paparnya.

Seto tidak mempermasalahkan dua kelompok suporter mereka, Brajamusti dan The Maident yang tidak dapat memberikan dukungan besok. PSIM akan bermain sekuatnya saat melawan PSS Sleman.  Pihak panpel PSS Sleman sendiri memang melarang suporter PSIM untuk datang ke stadion.

"Saya menyiapkan tim bukan melihat ada tidaknya dukungan suporter. Sekali lagi kami bermain nothing to lose saja. Lebih disiplin dalam posisi, namun bukan berarti kami akan bertahan total," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya