Liputan6.com, Palembang: Tidak dapat dipungkiri, kesuksesan Sumatra Selatan menggelar event olahraga internasional membuat provinsi ini terus dipercaya mengelola berbagai ajang besar lainnya. Usai sukses menggelar SEA Games XXVI 2011 dan Islamic Solidarity Games (ISG), Sumsel kini mulai melirik perhelatan Asian Games 2019 yang merupakan even olahraga tingkat Asia.
Meski menjadi salah satu provinsi yang cukup diperhitungkan, Sumsel, khususnya Palembang harus siap bersaing dengan dua provinsi lainnya, yakni DKI Jakarta dan Jawa Timur (Surabaya).
Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, event ini menjadi momentum tepat untuk bisa membuktikan Sumsel bisa berprestasi lebih tinggi lagi. "Sumsel punya peluang besar ditunjuk sebagai penyelenggara Asian Games 2019. Karena Komite Olimpiade Internasional (KOI) sudah memberikan kepercayaan kepada Indonesia setelah Vietnam tidak siap sebagai tuan rumah event terbesar se-Asian," kata Alex kepada Liputan6.com di Palembang, Senin (28/4/2014).
Pihak Komite Asean Games 2019 dalam waktu dekat akan mengirim perwakilannya ke Palembang untuk melihat secara langsung persiapan kota ini. Karena itu, Pemprov Sumsel akan berkonsentrasi menyiapkan segala infrastrukur, baik yang sudah ada maupun sedang berjalan.
Beberapa persiapan infrastruktur yang akan dikelola lebih lanjut adalah trasportasi, komunikasi, keamanan, air bersih, kesehatan, dan juga peluang promosi pariwisata. "Selain itu, venue yang sudah ada juga terus dirawat dan berkembang," ucap Alex.
Namun, optimistis Pemprov Sumsel berbanding terbalik dengan hasil laporan analisa Pansus V DPRD Sumsel pada rapat Paripurna ke-44 yang digelar di DPRD Sumsel beberapa waktu lalu. Anggota Dewan mengkritik belum maksimalnya pengelolaan wisata yang mampu menarik minat pengunjung lokal maupun internasional.
Sebab, kawasan Jakabaring Sport Centre (JSC) Palembang yang merupakan lokasi perhelatan SEA Games XXVI 2011 dan ISG 2013 memiliki banyak ruang terbuka hijau, penataan taman yang indah, serta danau buatan di venue ski air yang tidak kalah menarik. "Dinas Budaya dan Pariwisata Sumsel di 2013 belum sepenuhnya mampu memanfaatkan potensi wisata yang dapat meningkatkan kunjungan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar RA Anita Noeringhati, Juru Bicara Pansus V DPRD Sumsel.
"Untuk itu, Gubernur Sumsel juga harus berkoordinasi dengan kabupaten/kota agar lebih mendukung wisata unggulan, baik lokal dan mancanegara."
Advertisement