Liputan6.com, Banyuwangi - Indonesia menjadi salah satu negara yang dilalui fase gerhana matahari cincin mirip "Ring of Fire" pada hari ini, 29 April 2014.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir, gerhana matahari bisa diamati dari wilayah Yogyakarta, Jawa Timur bagian Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tapi bukan berupa gerhana matahari cincin, melainkan gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari cincin hanya bisa dilihat di daratan Antartika, Kutub Selatan.
"Selain dari Indonesia, gerhana ini dapat diamati juga dari Australia, Samudra Hindia bagian Selatan, dan Antartika," demikian pernyataan di laman Bmkg.go.id, Selasa (29/4/2014).
Menurut Dewan Pakar Lajnah Falakiyah NU Gresik, Ibnu Zahid Abdo el-Moeid, lokasi terbaik untuk melihat gerhana matahari tersebut adalah di Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan perhitungan, dari lokasi tersebut, awal gerhana terjadi pada pukul 13:46:27 WIB, tengah gerhana pukul 14:06:07 WIB dan akhir gerhana pukul 14:25:34 WIB.
"Durasi gerhana 00:39:07 jam dengan magnitude gerhana 0,0232 (2,32 %)," tulis Ibnu di situs Nahdlatul Ulama (NU), Nu.or.id.
Dia menjelaskan, sejumlah ahli falak NU akan mengamati gerhana di Banyuwangi, tepatnya di Pondok Pesantren Mamba’ul Huda Krasak Tegalsari.
Pada tahun 2014 ini, terjadi 4 kali gerhana, yaitu: gerhana bulan total 15 April 2014, gerhana matahari cincin 29 April 2014, gerhana bulan total 8 Oktober 2014, gerhana matahari Sebagian 23 Oktober 2014.
Advertisement
PERINGATAN:
Jangan melihat langsung ke matahari selama gerhana dengan teleskop atau mata telanjang. Akibatnya bisa berbahaya, menyebabkan kerusakan mata. Para ilmuwan menggunakan filter atau penyaring khusus supaya aman saat melihat ke arah matahari saat gerhana.