Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatat kenaikan laba bersih 15,3% menjadi Rp 2,39 triliun sepanjang kuartal I 2014, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,07 triliun.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang mengalami kenaikan 23,2%.
Advertisement
"NII BNI di kuartal I 2014 tercatat Rp 5,29 triliun sedangkan NII di kuartal I 2013 tercatat Rp 4,29 triliun," jelasnya seperti tertulis dalam siaran pers, Selasa (29/4/2014).
Pendapatan bunga bersih mampu tumbuh tinggi karena penyaluran kredit perseroan juga cukup tinggi. Sampai dengan akhir Maret 2014, kredit BNI tercatat Rp 247,12 triliun, tumbuh 23,3%, dari Rp 200,50 triliun di akhir Maret 2013.
"Selain kredit tinggi, pertumbuhan NII juga karena BNI mampu mempertahankan Net Interest Margin (NIM) di atas 6%," tambah Gatot.
Kucuran kredit BNI terfokus pada delapan sektor unggulan yaitu pertambangan, informasi dan telekomunikasi, kimia, agrikultur, makanan dan minuman, ritel dan grosir, kelistrikan dan terakhir rekayasa dan konstruksi.
Penyaluran kredit BNI juga diarahkan ke kredit konsumsi yang pada kuartal I 2014 mencapai Rp 54,78 triliun. Dukungan BNI pada kredit konsumsi difokuskan pada pembiayaan perumahan melalui BNI Griya. Kredit perumahan ini menyumbang 58,6% dari total kredit konsumsi pada kuartal I 2014.
Di kuartal I 2014 ini BNI juga mampu memperbaiki kualitas penyaluran kredit. Hal tersebut terlihat dari penurunan kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari 2,8% pada Kuartal I 2013 menjadi 2,3% pada Kuartal I 2014.