Gagal Cegah Kapal Sewol Celaka, Presiden Korsel Minta Maaf

Park mengakui, negara gagal mencegah musibah itu dan aparat bersikap ceroboh dalam upaya tanggap darurat.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 29 Apr 2014, 17:13 WIB
Park mengakui, negara gagal mencegah musibah itu dan aparat bersikap ceroboh dalam upaya tanggap darurat.

Liputan6.com, Seoul - Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye, menyatakan permohonan maaf terkait tragedi tenggelamnya Kapal Sewol dalam pelayaran dari Incheon ke Pulau Jeju, Rabu 16 April 2014. Hal tersebut disampaikannya di depan kabinet, yang disiarkan televisi nasional.

Park mengakui, negara gagal mencegah musibah itu dan aparat bersikap ceroboh dalam upaya tanggap darurat. Maaf sang presiden disampaikan di tengah proses evakuasi jenazah dari kapal yang karam.

Sewol tenggelam saat mengangkut 476 orang, kebanyakan dari mereka adalah murid dan guru yang akan berwisata ke Jeju. Hanya 174 orang yang berhasil diselamatkan. Sisanya dikonfirmasi tewas atau hilang -- mungkin tenggelam. Sejauh ini baru 200 jasad yang berhasil diangkat. Ini adalah salah satu kecelakaan maritim terburuk dalam sejarah Korsel.

"Saya tak mau bagaimana harus minta maaf atas kegagalan mencegah bencana ini terjadi dan untuk pertolongan pertama yang mengecewakan," kata Park dalam pernyataannya, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Selasa (29/4/2014).

"Saya minta maaf kepada seluruh rakyat dan merasa berat karena banyak nyawa-nyawa yang berharga melayang."

Maaf yang terucap dari sang presiden perempuan itu disampaikan di tengah kemarahan memuncak publik dan kritik yang dilayangkan pada pemerintah.

Sebelumnya, Park telah melayat ke altar perkabungan yang didirikan dekat sekolah. Media lokal melaporkan, ia sempat dicela keluarga korban.

Perhatian masyarakat mengarah para sedikitnya korban yang berhasil dievakuasi dari kapal dalam kondisi bernyawa serta dugaan kelalaian kapten dan kru Sewol.

Pada Minggu lalu, PM Korsel Chung Hong-won menyatakan pengunduran diri sebagai bentuk pertanggungjawaban. Dalam pernyataannya, Presiden Park juga mengatakan akan membentuk badan khusus untuk menangani kecelakaan berskala besar: kementerian keamanan nasional, yang akan berada di bawah koordinasi kantor perdana menteri.

"Kita harus memiliki tekad kuat untuk membentuk sebuah sistem keamanan dari awal," kata Park. "Seluruh anggota kabinet harus memikirkan langkah-langkah keamanan untuk rakyat, memiliki sikap untuk merombak sistem dari titik awal.

Hingga berita ini diturunkan belum jelas apa penyebab Sewol celaka. Investigasi kini fokus untuk menguak apakah modifikasi yang pernah dilakukan membuat kapal itu tak stabil. Feri juga dilaporkan membawa kargo lebih dari tiga kali jumlah yang disetujui
Semua 15 anggota kru yang terlibat dalam navigasi feri sekarang dalam tahanan, menghadapi tuduhan kelalaian kriminal .

Penyelidikan juga ingin mengungkap mengapa penumpang diberitahu untuk tetap berada di kabin mereka ketika kapal miring dan akhirnya karam. Penyelam menemukan banyak mayat penumpang, mengenakan jaket, di kabin dan tempat umum di dalam kapal. Mereka yang tak sempat melompat, akhirnya tak selamat. (Yus Ariyanto)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya