Liputan6.com, Jakarta - Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Dwi Prayitno mengatakan, polisi telah memeriksa Kepala Sekolah Jakarta International School (JIS) terkait kasus kekerasan dan pelecehan seksual di sekolah tersebut. Selain kepala sekolah, polisi juga memeriksa wali kelas korban pelecehan seksual JIS.
"Sudah diperiksa Sabtu kemarin," kata Dwi di Polda Metro Jaya, Jakarta. Dia menjelaskan, pemeriksaan 2 orang itu untuk mengetahui sistem pengajaran, asuhan, dan pengamanan di sekolah yang terletak di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan itu.
Menurut Dwi, penyidik belum menambah daftar tersangka lain atas kasus yang menimpa bocah 6 tahun, murid TK JIS tersebut. "Belum ada yang menjadi tersangka. Itu hanya sebagai saksi," ujar Dwi, Selasa (29/4/2014).
Kekerasan dan pelecehan seksual di JIS terungkap setelah orangtua korban T melapor ke polisi dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Korban diduga disodomi oleh petugas kebersihan di sekolah elit tersebut.
Belakangan kasus ini berkembang hingga terungkap salah satu buron FBI, William James Vahey, pernah mengajar di sekolah tersebut. Vahey merupakan salah satu predator paedofil yang telah meninggalkan jejaknya di berbagai dunia.
Polisi telah menetapkan 6 tersangka paedofil. Tapi salah seorang tersangka bernama Azwar tewas bunuh diri. Dia ditemukan tewas di toilet Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, saat menjalani pemeriksaan, Sabtu 26 April. Diduga tersangka tewas akibat menenggak cairan pembersih toilet.
JIS sendiri merasa terpukul akibat pemberitaan yang meluas. Dalam keterangannya, Kepala Sekolah JIS Timothy Carr mengatakan, akan bekerja sama dengan Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Seto Mulyadi atau Kak Seto, untuk memperkuat program perlindungan anak di sekolahnya. (Raden Trimutia Hatta)
Advertisement