Liputan6.com, Jakarta Ratusan ribu buruh dari berbagai macam organisasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) akan memadati beberapa titik vital di ibukota pada Kamis (1/5/2014). Aksi ini sebagai bagian dari peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai wajar. "Sudah menjadi kesepakatan bersama untuk libur. Ini baru pertama kali. Saya kira sah-sah saja," ujarnya usai membuka seminar bertema Wajah Tenaga Kerja Indonesia Pasca 2014 di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2014).
Advertisement
Menurutnya, aksi-aksi yang akan dilaksanakan oleh para buruh tidak akan menjadi masalah bagi pengusaha selama berjalan secara positif dan tertib.
"Jadi kami dari dunia usaha hanya mengharapkan agar itu semua dilaksanakan dalam situasi yang penuh dengan persahabatan, tidak perlu ada hal-hal yang tidak diinginkan, kerusuhan atau hal-hal yang bisa mengganggu kenyamanan bagi masyarakat," lanjutnya.
Suryo mengingatkan, sebagai negara yang memiliki daya tarik bagi investor, maka masyarakat Indonesia termasuk buruh diharapkan mampu menjaga iklim investasi yang kondusif dan ramah terhadap investor.
"Jadi ini perlu dijaga karena lapangan kerja itu datangnya dari investasi. Jadi kita harus selalu menjaga agar arus investasi ini jangan terganggu. Kita bisa melihat betapa cukup meyakinkan investasi yang masuk pada 2013 lalu. Ini perlu kita jaga," tandasnya. (dny/gdn)