Gita Pasrah Peluangnya di Konvensi Demokrat

"Pokoknya kita tunggu saja hasilnya nanti."

oleh Oscar Ferri diperbarui 30 Apr 2014, 02:11 WIB
Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berpandangan pertumbuhan ekonomi dapat terjadi bila APBN Indonesia meningkat.(27/4/14) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Peserta Konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan pasrah terhadap konvensi. Pun begitu ketika bicara mengenai peluangnya memenangi konvensi.

Menurut mantan Menteri Perdagangan tersebut, sama seperti sebelum-sebelumnya, dia berpijak pada hasil survei sejumlah lembaga riset. "Ya seperti hasil-hasil survei," kata Gita di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (30/4/2014).

Tak cuma itu, Gita juga pasrah nasib konvensi capres. Mengingat, hasil jeblok yang didapat Demokrat dalam Pemilu Legislatif 2014, 9 April.

Di mana berdasar hasil hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei, perolehan suara Demokrat hanya sekitar 10 persen. Yang mana artinya, tak mungkin bagi Demokrat untuk mengusung capresnya sendiri, mengingat syarat pengusungan capres sendiri oleh partai harus dengan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional.

Belum lagi soal wacana Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengenai poros tengah. Kian menambah 'suram' masa depan konvensi. "Pokoknya kita tunggu saja hasilnya nanti," kata Gita.

Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan kepada 11 perserta Konvensi Capres Partai Demokrat bahwa pemenang konvensi bukan ditentukannya secara sepihak, tapi oleh rakyat Indonesia. Bukan pula ditentukan Majelis Tinggi Demokrat.

Hal tersebut disampaikan SBY saat menutup acara debat dan penyampaian visi-misi peserta Konvensi Capres Partai Demokrat di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Minggu 27 April 2014.

SBY mengatakan, dengan berakhirnya debat konvensi, Demokrat segera melakukan jajak pendapat dari 11 peserta konvensi. Survei dilakukan di seluruh Indonesia. Siapa di antara 11 calon presiden yang ikut konvensi ini mendapat kepercayaan jadi capres di Pilpres mendatang. (Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya