Liputan6.com, Washington - Lembaga keuangan global, Dana Moneter Internasional (IMF) menyetujui program dana bantuan bertahap selama dua tahun sebesar US$ 17 miliar atau Rp 196,5 triliun untuk Ukraina. Dana talangan tersebut digulirkan demi membantu perekonomian Ukraina yang goyah akibat konflik politik bersama Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
Mengutip laman Reuters, Kamis (1/5/2014), bantuan IMF dapat merupakan penyaluran dana langsung untuk Kiev sebesar US$ 3,2 miliar. Dana pinjaman hingga mencapai US$ 15 miliar juga dapat digunakan Ukraina untuk menstabilkan perekonomiannya di tengah gejolak konflik terparah sejak kemerdekaannya pada 1991.
Advertisement
Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde mengaku, program tersebut dihadang berbagai risiko geopolitik dan ketidakpastian kemampuan pemerintah untuk mengelola keuangannya di tengah kebingungan mengatasi persoalan politiknya.
"Untuk implementasi ke depannya, kami kini tengah mengambil beberapa tindakan pencegahan yang bisa kami lakukan guna menekan berbagai risiko yang ada," ungkap Lagarde.
Direksi IMF memutuskan untuk menggelar pertemuan setiap dua bulan sekali guna mengkaji efektivitas program dana bantuan bagi Ukraina. Para direksi memilih frekuensi pertemuan tersebut agar dapat menelusuri secara rinci komitmen pemerintah Ukraina dalam menjalankan sejumlah reformasi ekonomi seperti meningkatkan nilai tukar mata uang dan memangkas defisit fiskal.
"Dari segi geopolitik, dukurangan internasional bilateral dan kerjasama dari semua pihak akan sangat membantu mendorong posisi ekonomi Ukraina," ujar Lagarde.
Konflik politik yang pecah antara Rusia dan Ukraina memang membuat negara tersebut semakin sulit memperbaiki perekonomiannya yang tengah krisis. Bahkan perbaikan ekonomi tetap terasa sulit meski pemerintah baru Ukraina telah memenuhi beberapa persyaratan IMF demi memperoleh dana bantuan.
Dua program dana talangan IMF sebelumnya untuk Ukraina juga sempat tertahan setelah pemerintahnya gagal melakukan sejumlah kebijakan yang dijanjikan.