Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden yang diusung oleh Partai Gerindra Prabowo Subianto menghadiri puncak peringatan hari buruh sedunia di stadion utama Gelora Bung Karno (GBK). Presiden KSPI Said Iqbal membantah dirinya hanya mengundang Prabowo dalam acara tersebut, ia juga mengundang capres-capres untuk hadir dalam acara itu. Namun, hanya Prabowo yang hadir dalam acara itu.
Lalu, kemana Jokowi saat Prabowo mendatangi acara tersebut dan melakukan orasi dihadapan ribuan buruh itu? Pantauan Liputan6.com, walau tak ikut merayakan hari buruh seperti Prabowo, Jokowi sejak pagi telah menerima puluhan pekerja perempuan yang tergabung dalam Komite Aksi Perempuan (KAP) di rumah dinasnya di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
Setelah menerima para pekerja, dua jam kemudian, Jokowi kemudian keluar dari rumahnya mengunjungi acara deklarasi dukungan Serikat Petani Indonesia (SPI) di Mampang, Jakarta Selatan. Siangnya Jokowi melanjutkan blusukannya menghampiri dua rumah buruh di kawasan Cakung Jakarta Timur. Disana Jokowi menjenguk dan menyempatkan diri untuk berbicang kepada dua buruh yang sakit karena mengalami kecelakaan kerja.
Dari sana, Jokowi kembali lagi ke rumahnya. Sempat dikabarkan akan melakukan safari politik petang ini, ternyata mantan walikota Solo itu pun tak lagi menampakkan diri. Menurut salah seorang pengawal pribadinya, hingga malam nanti Jokowi tidak akan keluar dari rumahnya, kalaupun keluar rumah, Jokowi tidak akan melakukan safari politik.
"Sepertinya tidak leluar lagi. Kalaupun keluar, mungkin acara keluarga, karena istri dan anak bapak baru tiba sore tadi. Paling hanya makan bareng keluarga kalau pun keluar," ucap pengawal yang enggan disebutkan namanya itu.
Karena menjadi satu-satunya capres yang hadir, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, para buruh meneguhkan niat dan merapatkan barisan untuk mendukung Prabowo sebagai Presiden RI 2014. Menurutnya, Prabowo dapat menghapus kemiskinan yang dialami para buruh.
"Calon Presiden RI Prabowo Subianto. Kaum buruh di Indonesia, kita kembali meneguhkan niat, hati, dan pikiran kita untuk mendukung Prabowo yang akan bisa mengembalikan kesejahteraan rakyat," kata Said saat berorasi di GBK.
Namun di Indonesia, kata Said, saat ini sangat dikuasai oleh ekonomi neokapitalis, sehingga jarak antara orang kaya dengan orang miskin semakin terlihat.
"Pendapatan tertinggi dan terendah berarti gap kaya dengan miskin makin lebar. Tahun lalu 0,39 persen, kini 0,41 persen pertumbuhan ekonomi yang dinikmati para kalangan menengah ke atas. Menengah ke bawah terhimpit kemiskinan," ucap dia.
Energi & Tambang