Perceraian Sering Terjadi Bila Istri Jatuh Sakit

Penyakit serius bisa meningkatkan risiko perceraian. Apalagi jika sang istri yang jatuh sakit, kemungkinan perceraian lebih tinggi.

oleh Melly Febrida diperbarui 02 Mei 2014, 10:07 WIB
Penyakit serius bisa meningkatkan risiko perceraian. Apalagi jika sang istri yang jatuh sakit, kemungkinan perceraian lebih tinggi.

Liputan6.com, New Penyakit serius bisa meningkatkan risiko perceraian. Apalagi jika sang istri yang jatuh sakit, kemungkinan perceraian lebih tinggi.

Sebanyak 2.700 pasangan menikah yang sudah menjalani bahtera rumah tangga sekitar hampir 20 tahun ikut dalam penelitian. Hasilnya terlihat sepertiga dari pernikahan berakhir dengan perceraian. Menurut laporan MedicalDaily, Jumat (2/5/2014), hampir setengah kasus disebabkan istri yang jatuh sakit, bukan suami.

"Kami menemukan bahwa perempuan lebih rentan gagal pernikahannya saat sakit," kata Dr Amelia Karraker, salah satu penulis penelitian.

Penelitian ini memang tak menyelidiki lebih dalam alasan perceraian karena sakit bisa terjadi. Tapi Dr Karraker menunjukkan, hal itu bisa saja berhubungan dengan kecenderungan wanita secara naluriah menjadi perawat yang lebih baik.

"Norma gender dan harapan sosial tentang perawatan bisa membuat pria lebih sulit memberikan perawatan kepada pasangannya yang sakit," kata Dr Karraker.

Hal senada disampaikan Ahli Hubungan di New York Rachel Sussman. Menurutnya, secara biologis perawatan diprogram ke dalam diri wanita. Tingginya testosteron pada diri pria menunjukkan mereka memang tak diprogram untuk pekerjaan seperti ini.

"Ini jauh lebih sulit pada pria. Bagi mereka ini tak alami dan jelas bukan misi biologis mereka," katanya.


(Mel/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya