Liputan6.com, Bandung - Setelah ramai diberitakan, 5 praja Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) yang disebut-sebut matanya disiram cairan pembersih lantai, akhirnya memberikan pernyataannya.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (2/5/2014), kelima praja putri bernama Pungki, Tiara, Episcia, Aginta, dan Izza mengaku kejadian tersebut merupakan kecelakaan.
Saat itu sedang berlangsung acara penyambutan setelah selesainya kegiatan kampus yang dilakukan di kawasan Gunung Manglayang, Bandung, Jawa Barat.
Para senior bermaksud memeriahkan penyambutan dengan saling siram. Namun tidak menyadari adanya cairan pembersih lantai yang ikut tersiram. Akibatnya cairan tersebut mengenai mata hingga kelima praja harus mendapat pengobatan di RS Mata Cicendo.
Meski dibantah terjadi kesengajaan, 4 praja wanita yang diduga melakukan penyiraman tetap diberi sanksi berupa skorsing 1 tahun atau tidak naik tingkat dan dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
Kekerasan oleh para senior terhadap junior di kampus IPDN memang sering terjadi. Sejak kampus IPDN didirikan tahun 1990 lalu, sudah banyak praja yang tewas akibat penganiayaan. Sebut saja Wahyu Hidayat dan Cliff Muntu, praja asal Sulawesi Utara. Kebobrokan di kampus IPDN juga pernah diungkap oleh Inu Kencana, salah seorang dosen di IPDN.