Produksi Minyak Jeblok, Untung Chevron Terkikis 27%

Chevron Corp mencetak laba besih US$ 4,51 miliar atau setara Rp 51,97 triliun sepanjang kuartal I 2014.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 03 Mei 2014, 08:22 WIB
SKK Migas menyatakan, produksi minyak PT Chevron Pacific Indonesia telah kembali normal setelah mengalami gangguan kabut asap.

Liputan6.com, New York- Chevron Corp, produsen minyak terbesar kedua di Amerika Serikat (AS), mencetak laba besih US$ 4,51 miliar atau setara Rp 51,97 triliun (kurs: Rp 11.525 per US$) sepanjang kuartal I 2014. Angka itu turun 27% dari periode yang sama tahun lalu US$ 6,18 miliar.

Laba per saham Chevron per kuartal I 2014 turun menjadi US$ 2,36 per saham, dari periode yang sama tahun lalu US$ 3,18 per saham.

Menurut Chief Executive Chevron John Watson, turunnya kinerja perseroan disebabkan terkikisnya volume produksi minyak dan gas (migas) secara global serta harga minyak mentah yang lebih rendah.

"Cuaca buruk di Kazakhstan telah menyebabkan penurunan produksi minyak, di mana perusahaan adalah produsen minyak swasta terbesar dan memegang saham di dua ladang minyak di sana," kata Watson seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (2/5/2014).

Secara global , produksi Chevron turun 2% menjadi 2,59 juta barel setara per hari (boepd). Hal ini semakin diperburuk  Hal ini bertolak belakang dengan rivalnya Exxon Mobil Corp dan ConocoPhillips , yang membukukan laba kuartalan yang mengalahkan ekspektasi Wall Street.

Kedua raksasa migas tersebut memproduksi gas lebih banyak dari Chevron. Keuntungan Exxon Mobil dan ConocoPhillips juga ditopang kenaikan harga gas pada kuartal I 2014.

Di Indonesia, Chevron saat ini tercatat sebagai produsen minyak terbesar. Seperti yang dikutip dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2014,  perusahaan minyak asal AS itu ditargetkan memproduksi minyak 301.500 bph.

Sekretaris SKK Migas Gde Pradyana menyebut hanya PT Chevron Pacific Indonesia operator lapangan gas di Riau yang memiliki cadangan minyak terbesar di Indonesia.

Menurut dia, cadangan minyak yang dimiliki Chevron mencapai 9 miliar barel, sedangkan masa puncak produksinya pada periode  1975 hingga 1977. Kini, produksi minyak Chevron terus menyusut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya