Zainal Golkar: Pemilih Muda Terganggu Kampanye Negatif Ical

Zainal Bintang menduga, pemilih Golkar pada Pileg 9 April 2014 hanyalah kaum tua yang fanatik.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 03 Mei 2014, 12:00 WIB
Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) menyapa para simpatisan Partai Golkar saat kampanye (Adhitya Hendra/Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai presiden 2014 dinilai mempengaruhi suara partai tersebut pada Pileg 2014. Suara Golkar menjadi berkurang, karena tak bisa menjaring pemilih muda. Perolehan suara Partai Golkar berdasarkan hitung cepat lembaga survei berada pada angka sekitar 14%.

"Tahun 2009 sama 2014 itu nyaris sama, bahkan turun (perolehan suara)," kata politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang dalam diskusi bertajuk Gerak-Gerik Partai Golkar di Taman Barito, Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2014).

Zainal menduga, pemilih Golkar pada Pileg 9 April 2014 hanyalah kaum tua yang fanatik akan partai berwarna kuning itu. Pemilih tersebut kebanyakan berasal dari daerah.

"Itu (pemilih) adalah pemilih fanatik yang tidak sempat lagi memeriksa tanda gambar. Oleh karena itu, bagian daripada pemilih pemula itu tidak masuk ke Golkar. Anak muda ini terganggu kampanye perilaku negatif ARB (Aburizal Bakrie)," ujar Zainal.

Zainal menilai, pencapresan Ical yang kurang mumpuni untuk mengangkat suara Golkar dapat dilihat dari nama-nama yang berkembang dan beredar di media ataupun survei belakangan ini. Meski kini dalam hitung cepat Golkar berada di posisi kedua, sosok Ical jauh di belakang hasil perolehan urut partainya.

"Secara urutan Golkar nomor 2. Tapi kalau bicara figur ARB bisa nomor 4 atau nomor 5 di belakang. Dan ini harus jadi pemikiran kader apabila Golkar ingin tetap di dalam kekuasaan," tegas Zainal.

Saat masa kampanye menjelang Pemilu Legislatif 9 April lalu, beredar video yang menampilkan artis Marcella Zalianty dan Olivia Zalianty bersama Ical dan Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin di dalam pesawat pribadi menuju Pulau Maladewa. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyebut peredaran video itu isu murahan dan tidak ada pengaruhnya bagi Golkar.

Menurut Idrus, Ical mengajak kakak beradik itu sekitar tahun 2010-2011 karena ada kegiatan perjalanan setelah ada pertemuan pemuda dan keduanya dianggap berprestasi. Marcella dan Olivia disebut sebagai panitia penyelenggara kaderisasi organisasi kepemudaan Partai Golkar di Bandung, Jawa Barat. Keluarga Ical pun disebutkan mengetahui perjalanan tersebut, sehingga bukanlah suatu rahasia. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya