JK: Tidak Gaul Kalau Belum Donor Darah

Ketua Umum PMI ini tampil kasual berkaos polo putih bertuliskan 'Yang Muda Yang Berdonor'.

oleh Shinta NM Sinaga diperbarui 03 Mei 2014, 16:33 WIB
Jusuf Kalla (jusufkalla.info)

Liputan6.com, Jakarta Jusuf Kalla atau yang akrab disapa JK mengajak pemuda-pemudi menyumbangkan 'harta paling berharga' mereka. Yang dimaksud harta paling berharga oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini tak lain adalah darah.

"Di dalam agama apapun, selalu diajarkan untuk memberi sesuatu yang baik. Kalau begitu, menyumbanglah apa yang paling berharga, yakni darah Anda," ujar JK di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dan ribuan pemuda baik mahasiswa dan siswa se-Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (3/5/2014), seperti disampaikan dalam keterangan tertulis jusufkalla.info.

Dalam acara pencanangan Gerakan Yang Muda Yang Berdonor di halaman gubernuran Jawa Tengah ini, JK menerangkan donor darah merupakan proses saling membantu sesama. Sebab, tiada yang tahu siapa pun yang butuh darah dan kapan pun darah dibutuhkan.

"Artinya, bisa jadi Anda yang donor sekarang, tapi setelah itu orangtua Anda yang membutuhkan," ujar JK yang tampil kasual berkaos polo putih bertuliskan 'Yang Muda Yang Berdonor'.

Karena itu, ia menghargai betul gerakan baru ini. Ini sejalan dengan apa yang menjadi misi PMI, yakni menjadikan donor darah sebagai gaya hidup. Dengan begitu, tingkat gaul tidaknya anak muda ditentukan ia pernah donor darah atau belum.

"(Kita harus) memulai donor sebagai gaya hidup. Jadi, tidak gaul ini kalau belum donor darah," kata JK disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin, tak terkecuali Ganjar dan Hendrar.

Wakil Presiden RI ke-10 ini menjelaskan, kebutuhan darah suatu negara rata-rata 2 persen dari total jumlah penduduk. Dari jumlah itu, makin maju sebuah negara, makin banyak kebutuhan darahnya.

"Kita butuh darah 2 persen (dari total penduduk). Jadi 4,8 juta kantong setahun. Kita ingin tingkatkan menjadi 5 juta (kantong darah). Makin naik, makin maju negara, makin butuh darah," tutur dia.

Makin maju sebuah negara, papar JK, makin banyak orang ke rumah sakit dan meninggalkan perdukunan. Selain itu, makin maju pembangunan sebuah negara, makin banyak kecelakaan terjadi, sehingga makin banyak operasi yang membutuhkan darah.

"Gerakan ini bisa jadi nasional, gerakan anak-anak muda ini. Yang hebat ini jadi duta ke tempat lain," pungkas JK disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya