Liputan6.com, Malang Hujan abu melanda kawasan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan abu disebabkan adanya letusan sekunder di luar kawah utama Gunung Kelud.
"Hujan abu tipis terjadi usai hujan deras mengguyur. Kejadiannya cukup singkat. Tidak ada kerusakan yang ditimbulkan," kata Kepala Desa Pandansari Kecamatan Ngantang, Sitin, saat dikonfirmasi dari Malang, Jawa Timur, Sabtu (3/5/2014).
Hujan abu tipis terjadi sekitar pukul 15.30–16.15 WIB. Ketebalan abu di atap rumah tidak sampai 1 centimeter dan tidak menyebabkan kerusakan pada rumah warga. Kondisi jalan juga tetap normal, tak ada sisa abu.
Sitin mengaku segera berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang atas peristiwa tersebut. Kendati hujan abu hanya sebentar, peristiwa itu cukup membuat panik warga setempat.
"Warga masih trauma kejadian erupsi Gunung Kelud beberapa saat lalu. Banyak warga bertanya ke saya atas kejadian ini. Saya jelaskan sesuai informasi BPBD bahwa tidak apa-apa," ujar Sitin.
Selain guyuran hujan abu, juga terjadi aliran lahar hujan di Sungai Sambong. Beruntung tidak ada kerusakan atau pun korban yang disebabkan banjir lahar hujan. "Tidak ada laporan kerusakan apapun," ucap Sitin.
Letusan Sekunder
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Bagyo Setiono, mengatakan, hujan abu yang terjadi di kawasan Ngantang merupakan fenomena alam biasa.
"Fenomena alam setelah terjadinya erupsi Gunung Kelud beberapa saat lalu. Hujan abu terjadi akibat letusan sekunder di aliran lahar di luar kawah utama Gunung Kelud," urai Bagyo.
Menurutnya, erupsi Gunung Kelud pada 13 Februari silam masih menyisakan material vulkanik. Kemudian terjadi letusan sekunder dan berbarengan diguyur hujan lebat. Sehingga abu terangkat hingga ketinggian 1.000 meter ke atas dan terbawa angin ke arah utara dan timur Gunung Kelud atau ke kawasan Ngantang.
Bagyo mengimbau warga tetap tenang dan tidak panik. Warga juga diminta mewaspadai adanya banjir lahar hujan jika puncak Gunung Kelud tertutup awan hitam. Banjir lahar hujan berpotensi mengaliri Sungai Sambong yang berhulu ke Gunung Kelud.
"Waspadai potensi adanya banjir lahar hujan saat hujan deras mengguyur," ucap Bagyo.
Gunung Kelud erupsi pada 13 Februari lalu dan menyebabkan kerusakan di kawasan Ngantang, Kabupaten Malang. Saat itu terdata 727 rumah rusak berat, 360 rusak sedang, dan 240 rusak ringan. Saat Gunung Kelud meletus, ketebalan debu vulkanik antara 10–25 centimeter.
Letusan Sekunder Gunung Kelud, Ngantang Hujan Abu
Kejadiannya cukup singkat. Warga masih trauma meletusnya Gunung Kelud pada 13 Februari lalu.
diperbarui 03 Mei 2014, 18:25 WIBSejumlah pelajar berlari menghindari hujan abu vulkanik Gunung Merapi di Mertoyudan, Magelang, Jateng.(Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dukungan Ikatan Alumni Geologi ITB untuk Eksplorasi dan Pengembangan SDA di Hulu
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai Tersangka
Hasil Liga Inggris Southampton vs Liverpool: Susah Payah Bungkam Penghuni Dasar Klasemen, The Reds Tinggalkan Manchester City
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Ipswich vs Manchester United 24 November 2024, Segera Dimulai
Industri Batu Bara di Zona Inti KCBN Muarajambi
Vidio dan Bein Sports Gelar Nobar F1 Las Vegas di Jakarta, Meriah Diikuti Ratusan Penggemar
Tolong Niatkan Ini saat akan Ngaji, agar Peroleh Predikat Mulia Kata Ustadz Adi Hidayat
Ternyata Batang Singkong Bisa Gantikan Batu Bara
Hasil China Masters 2024: Kejutan Sabar/Reza Terhenti di Final
Komentar Negatif di Media Sosial Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Mengubah Perilaku Seseorang
Menko PMK Pratikno Tinjau Progres Pembangunan Huntara bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi
Darts National Competition 2024 Sukses, Persaingan 2025 Bakal Hadirkan 9 Seri