Liputan6.com, Jakarta - Tak ada partai yang berhasil mendulang suara 20% pada Pileg 9 April lalu. Begitu juga Partai Hanura. Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Krisnandi menyayangkan, partainya terpaksa harus menelan pil pahit yang hanya meraih suara di bawah 6%.
"Realitas politik, Hanura harus puas hanya dengan perolehan 5,4 suara dan menempati urutan ke 10. Ini pil pahit yang harus ditelan," ujar Yuddy di Cikini, Jakarta, Minggu (4/5/2014).
Gara-gara suara kecil pula, ujar Yuddy, Partai Hanura batal mencalonkan pasangan Wiranto-Harry Tanoesudibjo sebagai capres-cawapres pada Pilpres 9 Juli mendatang. "Duet Win-HT dengan sendirinya tidak bisa dilanjutkan," ungkap Yuddy.
Menurut Yuddy, untuk bisa berperan dalam pemerintahan mendatang, tak ada jalan lain bagi partainya, kecuali berkoalisi dengan partai lain. "Tidak ada parpol yang bercita-cita sebagai oposisi. Secara pribadi, saya menyarankan Hanura berkoalisi dengan parpol besar agar memiliki peran dalam kebijakan politik ke depan.
Yuddy menyarankan agar partainya berkoalisi dengan PDIP. "Saya sarankan dengan PDI Perjuangan."
Yuddy beralasan, meski sudah menjajaki komunikasi dengan semua partai politik, namun hanya PDIP yang dianggap paling siap mengikuti Pilpres 2014. "Apalagi saat ini baru PDIP dan Nasdem yang sudah memenuhi syarat pencapresan," papar Yuddi.
Apalagi jika Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla, Yuddy menilai, akan memperkuat hubungan PDIP dan Hanura. Sebab, Hanura sudah memiliki sejarah cukup baik dengan mantan wakil presiden tersebut. (Rmn)
Ketua DPP Hanura Sarankan Partainya Berkoalisi dengan PDIP
Untuk bisa berperan dalam pemerintahan mendatang, tak ada jalan lain bagi Partai Hanura kecuali berkoalisi dengan partai lain.
diperbarui 04 Mei 2014, 20:12 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal Suria Kartalegawa, Pribumi yang Menolak Kemerdekaan Indonesia
Manchester United Takkan Terburu-Buru dengan Leny Yoro
Fisikawan Ungkap Time Travel Bisa Tanpa Paradoks
Bolehkah Menggauli 2 Istri Bersama-sama dalam Satu Kamar, Bagaimana Pandangan Islam?
Manfaat Biji Ketumbar untuk Kesehatan, Fakta dan Bukti Ilmiah
Pindahnya Kandang Banteng dari Jawa Tengah ke Jakarta
3 Striker Alternatif Incaran Manchester United karena Sulitnya Boyong Gyokeres
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Warisan Seni yang Sarat Makna
Cara Mudah Menurunkan Kolesterol dengan Kebiasaan Sehari-hari
Golkar Bantah PKS Sebut KIM Plus Belum Optimal Menangkan RK-Suswono
Cara Menurunkan Panas pada Orang Dewasa: Panduan Lengkap Mengatasi Demam
350 Quote Bahasa Sansekerta yang Penuh Makna dan Inspirasi