Korban Kekerasan Pengasuh Dimakamkan, Sang Kakak Terus Menangisi

Kepergian Diva, korban penganiayaan sang pengasuh, meninggalkan luka yang mendalam bagi sang kakak yang terbiasa bermain bersama.

oleh Tim Liputan 6 SCTV diperbarui 05 Mei 2014, 05:47 WIB
Pelimpahan laporan PRT tersebut dimaksudkan agar proses penanganan kasus ini lebih cepat.

Liputan6.com, Bogor - Anak laki-laki berusia 10 tahun terus menangis sambil menanyakan keberadaan sang adik yang biasa dipanggilnya dengan nama Dede. Ia adalah kakak kandung dari Diva Putri Andriani, bocah 3 tahun yang diduga tewas akibat dianiaya pengasuhnya yang masih tetangganya, bernama Yani.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (5/5/2014), kini jenazah Diva sudah dimakamkan di kediaman orangtuanya di Desa Bantar Kambing, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Namun kepergiannya meninggalkan luka yang mendalam, terutama bagi sang kakak yang terbiasa bermain bersama.

Diva dititipkan sang ayah, Andri Fauzi, yang berprofesi sebagai sopir Metro Mini kepada Yani sejak 4 bulan lalu, karena tak sanggup mengasuhnya sendiri semenjak ibu Diva pergi ke Oman untuk bekerja sebagai TKW.

Meski mengaku pasrah, Andri masih tak menyangka Yani tega menganiaya putri kesayangannya itu tanpa alasan yang jelas. Padahal ia telah mengganggap Yani seperti kerabatnya sendiri.

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta menyatakan, nyawa Diva tidak tertolong lagi akibat mengalami luka memar di sekujur tubuhnya. Namun kepada Andri, Yani mengaku, Diva mengalami luka lebam karena terjatuh.

Akibat perbuatannya, Yani kini masih dalam pemeriksaan unit Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur. (Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya