Pasar Smartphone Menggeliat 28,6 Persen

Menurut data perusahaan riset IDC, pengapalan smartphone global pada kuartal I/2014, mengalami pertumbuhan year-over-year 28,6 persen.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Mei 2014, 11:36 WIB
Samsung Galaxy S5 (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Menurut data perusahaan riset International Data Corporation (IDC), pengapalan smartphone global pada kuartal pertama (Q1) 2014 mengalami pertumbuhan year-over-year 28,6 persen. Total unit pengapalan naik dari 218,8 juta menjadi 281,5 juta selama 1 Januari-31 Maret 2014.

Menurut yang dilansir laman Phone Arena, data kuartal ini melampaui ekspektasi IDC untuk pengapalan smartphone dunia yaitu 267,2 juta unit. Secara keseluruhan, 448,6 juta handset, termasuk smartphone dan feature phone, dikapalkan selama tiga bulan pertama tahun ini. Turun dari 492,8 juta unit pada kuartal akhir tahun lalu.

Kendati demikian, pengapalan handset pada Q1 2014 lebih tinggi daripada kuartal yang sama tahun lalu dengan 431,8 juta unit. IDC mengungkapkan bahwa 62,7 persen ponsel yang terjual pada kuartal I/2014 adalah smartphone.

Tiongkok dinilai sebagai salah satu pembawa perubahan terbesar dalam pasar smatphone.

"Pasar smartphone yang berubah dengan cepat mencerminkan pertumbuhan pasar terbesarnya, China," tutur Senior Research Manager Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, Melissa Chau.

Untuk vendor smartphone, Samsung memimpin dengan 85 juta unit (30,2 persen), diikuti sang kompetitor terkuat Apple yang mengapalkan 43,7 juta unit (15,5 persen). Sedangkan posisi ke tiga ditempati Huawei dengan 13,7 juta unit (4,9 persen), lalu Lenovo 12,9 juta unit (4,6 persen), dan LG 12,3 juta unit (4,4 persen). Sisanya gabungan vendor lain dengan 113,9 juta unit (40,5 persen).

Sebagai perbandingan, Samsung pada Q1 2013 masih memimpin pengapalan smartphone dunia dengan total unit 69,7 juta (31,9 persen), diikuti Apple dengan 37,4 juta (17,1 persen). Sedangkan posisi ketiga ditempati LG dengan 10,3 juta unit (4,7 persen), diikuti Huawei dengan 9,3 juta unit (4,3 persen), dan Lenovo 7,9 juta unit (3,6 persen).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya