Liputan6.com, Abu Dhabi - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menawarkan bantuan mediasinya untuk mengakhiri krisis di Ukraina. "Saya sudah membicarakan masalah ini dengan semua pihak terkait --pemimpin Ukraina, pemimpin federasi Rusia, Uni Eropa dan Amerika," kata Ban di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, seperti dikutip dari AFP, Selasa (6/5/2014).
"Saya mendesak keempat pihak untuk memecahkan masalah ini melalui cara damai dan saya siap menyumbangkan peran saya jika diperlukan," imbuh Ban.
Satu kesepakatan untuk meredakan krisis sudah tercapai di Jenewa pada 17 April silam. Namun pekan lalu Rusia menyatakan kesepakatan tersebut telah mati setelah Kiev meningkatkan operasi militer melawan kelompok separatis, yang oleh Moskow disebut sebagai `perang melawan rakyatnya sendiri`.
Baku tembak terjadi pada Senin 5 Mei di timur dan selatan Kota Slavyansk, Ukraina yang menjadi pusat pemberontakan bersenjata. Saat itu tentara Ukraina mengurung kelompok bersenjata pro-Rusia menuju pusat kota.
Ban menekankan bahwa dirinya sangat prihatin dengan terjadinya kekerasan di Ukraina. Ia pun mengimbau semua pihak melaksanakan kesepakatan Jenewa. "Saya mendesak kuat semua pihak terlibat untuk bertemu lagi dan melihat apa yang salah, kenapa kesepakatan ini tidak dijalankan, kenapa pihak-pihak sekarang terlibat dalam kekerasan?"
"Saya mendesak lagi dengan cara paling kuat, seluruh warga Ukraina dan rekan-rekan mereka untuk menghadapi masalah ini dengan cara damai sebelum nantinya menjadi lepas kendali dan menciptakan konsekuensi sangat besar di luar kendali siapa pun," tandas Ban.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada stasiun televisi Jerman bahwa ia telah berbicara dengan Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) untuk menggelar pembicaraan damai kedua di Jenewa. (ant)
Prihatin Krisis Ukraina, Sekjen PBB Ingin Jadi Mediator
Ban Ki-moon pun mengimbau semua pihak melaksanakan kesepakatan Jenewa.
diperbarui 06 Mei 2014, 06:51 WIBKonflik ini mulai terjadi sejak Crimea melepaskan diri dari Ukraina dan beralih menjadi bagian Rusia.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Top 3: Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan
Top 3 Berita Bola: 2 Pemain Senior Manchester United Bisa Susul Marcus Rashford
Pejabat Publik hingga Tokoh Agama Ucapkan Selamat Natal di Platform X, Bikin Damai dan Sejuk
Beroperasi Terbatas Saat Nataru, Tol Fungsional Probowangi, Gending-Kraksaan Diharapkan Kurangi Waktu Tempuh
Mengapa Tak Ada Sosok Anak Lelaki Putra Mahkota Norwegia di Foto Natal Kerajaan 2024?
Bocoran Penerapan BLT Subsidi BBM, Siap-Siap!
Agar Tampil Elegan di Hari Raya, Ini 5 Inspirasi Model Atasan Brokat Terbaru untuk Lebaran ala Selebriti
Influencer Dwi Handayani: Yang Diwariskan ke Anak Itu Uang, Jangan Penyakit!
Ariana Grande Berdonasi Jelang Natal untuk Anak-anak di Rumah Sakit Manchester, Memperingati Tujuh Tahun Tragedi Bom
Katedral Jakarta Gelar 3 Misa Natal pada 25 Desember 2024, Siap Tampung 4.300 Jemaat
Pastikan Natal Lancar, Wamendagri Bima Arya Tinjau Sejumlah Gereja di Bandung
Harga Kripto di Hari Natal 2024: Bitcoin, XRP hingga Solana Perkasa