Jangan Lakukan 10 Pekerjaan ini Saat Marah

Saat marah, para pakar menganjurkan seseorang untuk tak melakukan beberapa hal seperti di bawah ini

oleh Melly Febrida diperbarui 06 Mei 2014, 19:07 WIB

Liputan6.com, New York Bertengkar tak hanya membuat suasana hati Anda buruk, tapi juga bisa membahayakan kemampuan Anda dalam melakukan tugas sehari-hari.

Saat marah, para pakar menganjurkan seseorang untuk tak melakukan beberapa hal seperti di bawah ini dan usahakan agar menenangkan diri seperti dilansir Health.com, Selasa (6/5/2014):

1. Tidak tidur

Pepatah mengatakan jangan pernah tidur saat marah. Tidur bisa memperkuat atau melestarikan emosi negatif seperti yang ditunjukkan dalam penelitian di Journal of Neuroscience. Penelitian itu menemukan, tidur meningkatkan memori yang sangat emosional.

"Kami mempelajari bahwa tidur tampaknya membantu proses kita dan mengkonsolidasikan informasikan yang kita peroleh saat bangun," kata Dokter Obat Tidur Bersertifikat dan Ahli Saraf di New York City, Allen Towfigh, MD.

2. Tidak mengemudi

Mengoperasikan kendaraan bermotor saat Anda marah bisa berbahaya. Penelitian menunjukkan, pengemudi yang marah lebih banyak risikonya dan mengalami kecelakaan.

"Saat Anda marah, Anda bersiap untuk menyerang, sehingga bukan waktu yang tepat untuk berkendaraan,"kata David Narang, Ph.D., seorang Psikolog Klinis di Santa Monica, California.

Selain itu, kemarahan membuat penglihatan orang seperti dalam terowongan dengan menatap lurus kedepan dan tak melihat pejalan kaki atau mobil lain yang datang dari visi periferal (melihat daerah pinggiran dari perbatasan 2 obyek) Anda saat menyeberang jalan.

Apabila Anda harus mengemudi saat marah, Narang menganjurkan agar Anda membuka mata Anda dan melihat sekitar Anda untuk menghindari visi tunnel (terowongan).

3. Tak harus curhat

Menyimpan amarah di dalam dada tampaknya ide yang baik, tapi itu membuat keadaan menjadi lebih buruk.

Bahkan orang-orang yang menghabiskan lima menit membaca tulisan kasar orang lain secara online bisa membuat marah dan kurang bahagia. Itu semua terungkap dalam penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Cyberpsychology, Behavior and Social Networking.

Penelitian sebelumnya menunjukkan, melampiaskan kemarahan dengan memukul bantal tak hanya meningkatkan kemarahan pada saat itu, tapi juga membuat perilaku lebih mungkin menjadi agresif di masa depan.

4. Anda tak boleh makan

Menenangkan kemarahan dengan meraih makanan bisa menjadi bumerang dalam beberapa cara. Ini disampaikan Penulis  Conquer Your Stress With Mind/Body Techniques Kathy Gruver, PhD.

"Ketika kita marah, kita sering memilih makanan yang tidak sehat," katanya.

Menurut Gruver, ketika orang marah tak pernah ada yang memilih brokoli, melainkan makanan yang tinggi gula, lemak, dan mengandung karbohidrat. Selain itu, dalam kondisi marah tubuh berpikir dalam bahaya sehingga pencernaan tak berfungsi secara optimal. Ini bisa menyebabkan diare dan sembelit.

5. Jangan teruskan berdebat

Tinggalkan percakapan apabila Anda sulit mengontrol kemarahan Anda karena kemungkinan Anda akan mengeluarkan kata-kata yang akan membuat Anda menyesal.

"Itu bisa membuat Anda mengatakan hal-hal yang menyakitkan yang membuat Anda menyesal dan tak bisa mengembalikannya. Mintalah time out dengan niat untuk kembali lagi ke pembicaraan," kata Psikolog dan Pelatih dari Syracuse, NY, Christine M. Allen, Ph.D.

Anda mungkin perlu 10 menit atau 10 hari. Gunakan waktu untuk menenangkan pikiran dan tubuh secara aktif sehingga Anda bisa lebih sadar pengekspresikan diri dengan sengaja.

6. Tak harus posting konflik di media sosial

Ketika Anda marah, lebih sering menyampaikan perasaan ke teman dan keluarga di Facebook atau media sosial.

7. Jangan tulis email

Hal yang sama berlaku ketika Anda ingin mengirim email. Anda tak bisa menahan kata-kata kasar sehingga setelah Anda menekan tombol kirim Anda tak bsai menariknya lagi.

"Apabila Anda tak bisa menahan diri untuk menuliskan amarah Anda, tuliskan perasaan Anda dalam dokumen," kata Allen.

"Dengan cara ini Anda tak bisa mengirim buru-buru dan masih aman membersihkan perasaan Anda."

8. Jangan minum alkohol

Meraih segelas anggur untuk menenangkan diri setelah marah sering dilakukan orang. Padahal, alkohol lebih mungkin mengeluarkan amarah Anda karena menghilangkan kontrol impuls.

Alkohol menurunkan hambatan dengan betindak pda lobus frontal otak, yang bertanggung jawab mengendalikan impuls yang mencegah kita dari dorongan untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri.

"Ini menyebabkan kerusakan yang lebih permanen dengan melakukan hal-hal yang membuat Anda menyesal," kata Narang.

9. Jangan abaikan tekanan darah

Menurut penelitian di European Heart Journal, risiko serangan jantung dan stroke meningkat dalam dua jam setelah kemarahan meledak. Terutama pada mantan pasien serangan jantung.

Risiko serangan jantung meningkat hampir lima kali dan risiko stroke meningkat sebesar tiga kali.

"Apabila Anda rentan terhadap tekanan darah tinggi , salah satu hal terbaik yang harus dilakukan saat marah adalah untuk memeriksa," kata Bradley Bale, MD, penulis Beat the Heart Attack Gene: The Revolutionary Plan to Prevent Heart Disease, Stroke, and Diabetes.

Individu yang marah harus tahu bagaimana respons tekanan darahnya. Apabila naik, mereka harus mengelola amarah dengan latihan, tidur lebih baik.

10. Anda tak harus memikirkan

Menurut Allen, memikirkan bagaimana orang lain merugikan Anda atau tidak adil dengan Anda dikenal dengan merenung. Ini tak menyelesaikan masalah.


Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya