Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah rilis kinerja emiten grup Bakrie mencatatkan hasil relatif baik sepanjang tiga bulan pertama 2014. Namun tidak diikuti dengan pergerakan harga sahamnya.
Berdasarkan data RTI, ada saham grup Bakrie masih tetap bertahan di level Rp 50 sepanjang kuartal I 2014. Saham-saham itu antara lain saham PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), dan PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR).
Advertisement
Padahal PT Bakrie and Brothers Tbk dan PT Bakrie Telecom Tbk mencatatkan kinerja positif sepanjang tiga bulan pertama 2014.
PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) membukukan kinerja laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak tajam 15.266,87% menjadi Rp 665,04 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2014. Dibandingkan realisasi kinerja laba kuartal pertama 2013 sekitar Rp 4,32 miliar.
Kenaikan laba bersih ini mungkin salah satunya ditopang dari perseroan yang tidak mencatatkan rugi kurs pada kuartal I 2014. Padahal kuartal pertama 2013, perseroan mencetak rugi kurs sekitar Rp 21,91 miliar. Lalu pendapatan bersih naik menjadi Rp 2,50 triliun pada kuartal I 2014 dari periode sama sebelumnya Rp 860,99 miliar.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menilai, meski laporan keuangan grup Bakrie seperti PT Bakrie and Brothers Tbk membaik. Hal itu belum memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar. Selain itu, pelaku pasar juga menanti kejelasan pelunasan utang oleh PT Bumi Resources Tbk kepada China Investment Corporation (CIC).
"Pelaku pasar masih melihat bagaimana kejelasan pelunasan utang ke CIC dan setelah lepas dari Bumi Plc. Tingkat kepercayaan juga belum membaik," tutur Kiswoyo, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (6/5/2014).
PT Bakrie Telecom Tbk pun akhirnya meraih untung menjadi Rp 210,72 miliar sepanjang kuartal I 2014 dari rugi Rp 97,47 miliar. Hal ini didorong dari sejumlah beban yang dapat diturunkan perseroan.
Beban operasi dan pemeliharaan turun menjadi Rp 92 miliar pada kuartal I 2014. Lalu beban umum dan administrasi berkurang menjadi Rp 38,36 miliar. Lalu beban penjualan turun 67,8% menjadi Rp 20,01 miliar sepanjang kuartal I 2014. Meski perseroan cetak untung, pendapatan turun 31,25% menjadi Rp 423,45 miliar.
Sementara itu, kinerja laba bersih PT Energi Mega Persada Tbk juga naik 2.210% menjadi US$ 19,03 juta sepanjang tiga bulan pertama 2014 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 824.181. Akan tetapi penjualan naik tipis 8,34% menjadi US$ 193,84 juta pada kuartal I 2014.
Kinerja itu didukung dari pendapatan bunga naik menjadi US$ 4,63 juta sepanjang tiga bulan pertama 2014. Sementara itu, perseroan mencatatkan laba atas selisih kurs menjadi US$ 172.519 dari rugi US$ 450.294. Harga saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) pun naik 41,43% menjadi Rp 99 sepanjang kuartal I 2014.
Selain itu, saham grup Bakrie yang mengalami kenaikan yaitu PT Visi Media Asia Tbk yang menguat 18,18% menjadi Rp 325 per saham. Saham PT Bumi Resources Mineral Tbk naik 18,5% menjadi Rp 236 pada Jumat 28 Maret 2014. Adapun saham-saham grup Bakrie yang mengalami penurunan yaitu saham PT Bumi Resources Tbk yang melemah 10,33% ke level Rp 269.