Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan likuiditas perekonomian dalam bentuk uang beredar pada Maret 2014 kembali mengalami perlambatan.
Berdasarkan data yang dipublikasikan BI, pada Maret 2014, uang beredar tercatat sebesar Rp 3.656,4 triliun, tumbuh 10,0% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement
Pertumbuhan uang beredar pada Maret 2014 tersebut melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Februari 2014 yang tercatat sebesar 10,9%.
Berdasarkan komponennya, pertumbuhan uang beredar bersumber dari komponen uang kartal dan giro rupiah serta komponen Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valuta asing (valas) serta simpanan giro valas.
Pertumbuhan komponen uang kartal dan DPK tersebut tercatat menurun dari 6,1% pada Februari 2014 menjadi 5,4% pada Maret 2014.
Penurunan pertumbuhan uang beredar di masyarakat tersebut dipengaruhi oleh penurunan pertumbuhan kredit dan kontraksi operasi keuangan pemerintah.
Kredit kepada sektor swasta pada Maret 2014 tumbuh 19,1%, melambat dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2014 yang sebesar 19,9%. Hal tersebut terjadi seiring dengan perlambatan permintaan domestik.
Sementara itu, operasi keuangan pemerintah kembali mengalami kontraksi sejalan dengan masih rendahnya realisasi belanja pemerintah. (Gdn/Ndw)