Wiranto: Partai Hanura Belum Bubarkan Win-HT

Agenda rapimnas malam ini tidak membahas mengenai pergesaran Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Hary Tanoe.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 06 Mei 2014, 18:40 WIB
Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo melakukan salam komando sebagai salah satu bukti optimis mendekati Pemilu 9 April mendatang (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Hanura menyatakan, belum membubarkan pengusungan pasangan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2014. Apalagi, belum ada parpol yang sanggup mengusung pasangan capres-cawapresnya sendiri.

"Partai Hanura juga belum membubarkan Win-HT," kata Ketua Umum Partai Hanura Wiranto ketika memberikan sambutannya dalam rapat pimpinan nasional Partai Hanura di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Wiranto mengakui, tak hanya partainya yang tidak dapat mengusung capres dan cawapres sendiri, melainkan seluruh partai politik peserta pemilu yang hingga kini belum memenuhi persyaratan tersebut. Berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, tidak ada parpol yang memperoleh 20 persen suara di parlemen dan 25 persen suara nasional.

Untuk itu, dia mengimbau kepada para elite partainya untuk melakukan lobi-lobi politik dengan partai politik lain jelang pemilihan presiden. "Saya mengharapkan ada sharing yang cukup elegan dan positif untuk masuk ke dalam konsep politik yang akan kita tuju ke depan," tambah Wiranto.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura Yudi Chrisnandi mengatakan, agenda rapimnas malam ini  tidak membahas mengenai pergesaran Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Hary Tanoe.

Menurut Yudi, dalam rapimnas ini dibahas mengenai koalisi dengan partai lain jelang pemilihan presiden. Diharapkan, rapimnas kali ini dapat menghasilkan arah koalisi yang terbaik untuk partainya.

"Sebagai pedoman para kader, kita sudah cukup lelah ya menjadi oposisi, dan juga oposisi-oposisi dilakukan oleh Hanura dalam 1 tahun ini tidak memberikan kontribusi peran politik yang cukup berarti di khasanah politik Indonesia," tandas Yudi. (Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya