Pengangguran Turun Tipis, Ini Pembelaan Bappenas

Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan tingkat pengangguran di kuartal I 2014 sebesar 5,7% merupakan pencapaian cukup bagus.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Mei 2014, 20:19 WIB
Magforwomen

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian PPN/Bappenas mengungkapkan tingkat pengangguran di kuartal I 2014 sebesar 5,7% merupakan pencapaian cukup bagus. Pasalnya target penganggurang jangka panjang pemerintah sebesar 5%, bukan nol persen.

"Kalau penurunannya cuma 50 ribu penganggur ya nggak apa, pengangguran itu natural rate unemployment. Di Amerika Serikat saja tidak boleh rendah dari 4,5%, tapi kan kita di bawah 6% sudah bagus karena jangka panjangnya cuma 5% bukan nol persen," tutur Menteri PPN Armida Alisjahbana di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan Usaha Kecil Menegah (UKM) Kementerian PPN/Bappenas, Rahma Iriyanti menambahkan, penyerapan lapangan kerja paling banyak di sektor formal. Artinya ini berkaitan dengan investasi.

"Misalnya rencana investasi di 2013 tapi kan harus buka pabrik dulu, lalu baru tercipta lapangan kerja di awal 2014, jadi nggak bisa langsung," tuturnya.

Meski realisasi pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu sebesar 5,8%, Rahma menjelaskan itu akumulasi investasi yang meyerap tenaga kerja dari tahun-tahun sebelumnya.

"Jadi yang sudah dipersiapkan (investasi) oleh investor membuka lapangan kerja baru. Kalau realisasi kuartal pertama kan baru dibuka, akhir tahun kemarin jadi tidak serta merta dari pertumbuhan ekonomi tiga bulan ini," terang dia.

Rahma menyebut, lapangan kerja yang tercipta saat ini sebagian besar di sektor formal. "Saya menduga proporsi pekerja formal dengan informal telah lebih baik dari tahun sebelumnya. Jadi kurang dari 60% yang informal, sementara formal lebih dari 40%," cetusnya.

Data Badan Pusat Statistisk (BPS) menunjukkan, angka pengangguran pada Februari 2014 tercatat sebanyak 7,15 juta orang atau 5,70%. Sedangkan Febuari 2013 sebanyak 7,2 juta penganggur terbuka atau 5,82%.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya