Liputan6.com, Jakarta - Tren Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendatar membuat arah gerak IHSG untuk naik ke atas dan ke bawah sulit terjadi.
Menurut Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko, hal itu dapat dilihat sebagai proses untuk meredakan keadaan jenuh beli harian. Pelaku pasar cenderung melakukan akumulasi dalam jangka menengah untuk potensi melanjutkan arah naik ke 5.050. Hal itu dapat terjadi bila IHSG menembus 4.920.
Advertisement
"IHSG akan berkisar di level support 4.815-4.780-4.703 dan level resistance 4.920-5.000 pada perdagangan saham Rabu pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya, Rabu (7/5/2014).
Sementara itu, Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja menilai, IHSG masih bergerak variatif di level 4.800-4.862. Sentimen eksternal akan cenderung mempengaruhi gerak indeks saham.
"Perdagangan Rabu akan dipengaruhi oleh dirilisnya data neraca perdagangan Amerika yang diperkirakan defisit sebesar US$ 41 miliar," kata Christandi.
Ia menambahkan, belum meredanya kerusuhan di Ukraina masih mendorong kenaikan harga komoditi terutama gandum.
Rekomendasi Saham
Christandi memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pada Rabu pekan ini. Saham-saham itu antara lain saham PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN).
Sedangkan Yuganur memilih saham CPIN, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT PP Tbk (PTPP), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham CPIN untuk dapat dicermati pada pekan ini. Menurut dia, koreksi sebelumnya dari level Rp 4.000 hingga low Rp 3.700 selama seminggu di emiten lapis dua produsen ayam ini mulai menunjukkan tanda mereda dengan tidak adanya titik terendah baru.
"Rekomen akumulasi dalam zona jenuh jual secara bertahap dengan trading target Rp 3.950," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan entry (1) Rp 3.750, entry (2) Rp 3.710, dan cut loss point Rp 3.650.