Wall Street Tumbang Dipicu Saham AIG dan Twitter

Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (Rabu pagi).

oleh Nurmayanti diperbarui 07 Mei 2014, 04:07 WIB
Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (Rabu pagi).

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada Selasa (Rabu pagi) dipicu hasil kinerja AIG yang mengecewakan sehingga membebani saham keuangan. Penurunan juga terjadi pada saham Twitter.

Indeks saham Dow Jones Industrial Average turun 117,11 poin atau 0,71% menjadi 16,413.44. Sementara indeks saham S&P 500 kehilangan 0,77% menjadi 1.870,13 dan indeks saham Nasdaq Composite turun 47,18 poin atau 1,14% menjadi 4.090,875.

Saham AIG (AIG.N) mengalami penurunan sebesar 4,3% menjadi US$ 50,43 sehari setelah perusahaan melaporkan penurunan pendapatan kuartalan sebesar 27%.

Sementara saham Twitter (TWTR.N) jatuh 15% menjadi US$ 32,90 setelah berakhirnya periode lock-up enam bulan yang telah membatasi 82% penjualan saham yang beredar.

Di sisi lain, para pedagang masih terus mengawasi perkembangan di Ukraina, di mana pendukung Rusia dan Ukraina saling menuduh sebagai pemicu konflik. Ini menyebabkan Ukraina berada di ambang pintu perang.

"Masalah jangka pendek adalah Ukraina. Kami tidak tahu kapan kita akan terbangun dan melihat (Presiden Rusia Vladimir) Putin sudah berada di Ukraina Timur," kata Jack De Gan, Kepala Investasi Harbor Advisory Corp di Portsmouth, New Hampshire melansir laman Reuters.

Dia menambahkan, meskipun ada peningkatan data ekonomi, namun indeks S & P 500 menghadapi rintangan karena mendekati level tertinggi sepanjang masa.

"Kami berada di resistance dan kita perlu sesuatu yang kredibel untuk mendorong kita melalui itu. Perekonomian harus menjalani transisi dari pelemahan di kuartal pertama dan kami sedang menunggu lebih banyak bukti tentang itu," jelas dia.

Perdagangan saham Twitter berada pada zona yang berat, dengan lebih dari 92 juta saham telah berpindah tangan sejauh ini. Di mana pada debut keduanya hanya diperdagangkan mendekati 118 juta saham. Ini masih 16 juta di bawah rata-rata volume perdagangan dalam 10 hari.

Selain itu, rebound defisit perdagangan AS pada maret menyempit, namun peningkatan itu mungkin tidak cukup untuk mendorong pelemahan pertumbuhan di kuartal pertama ini. (Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya