Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda apa bakat yang Anda miliki? Meski sudah usia lanjut, sebenarnya tak ada kata terlambat menemukan bakat di dalam diri masing-masing. Siapa tahu di usia tua hidup Anda makin bermakna. Salah satu cara menemukan potensi bakat dan kekuatan Anda adalah dengan dengan Talents Mapping.
Demikian disampaikan Penemu Talents Mapping Rama Royani saat bertandang ke Redaksi Liputan6.com, Jakarta, dan ditulis Rabu (7/5/2014).
"Saya saja baru menemukan bakat saya ketika usia 58 tahun. Jadi tidak ada kata terlambat," kata pria yang akrab disapa Abah Rama.
Abah Rama mengatakan, Talents Mapping merupakan cara asesmen atau menilai dan menggali bakat (karateristik produktif) dan potensi kekuatan kita dengan tampilan hasil yang lengkap, mudah dipahami dan menarik. Cara ini bisa mengidentifikasi potensi kekuatan individu yang mencakup pengukuran dan pernyataan kekuatan diri (Personal Strengths Statement).
Advertisement
Talents Mapping awalnya dibuat berdasarkan `34 Tema Bakat` Donald Cliffton dari Gallup, berikut turunannya yang terdiri dari berbagai versi, baik individu, kelompok, maupun organisasi, sesuai dengan kebutuhan.
Dengan Talents Mapping ini, lanjut Abah Ramah, diharapkan orang tak lagi fokus dengan kelemahannya dan cara mengatasinya, melainkan lebih melihat kepada kekuatan di dalam diri masing-masing.
"Pada saat ini banyak organisasi yang mengembangkan karyawannya melalui Deficit Approach, yaitu mencari kelemahan seseorang dan kemudian berusaha memperbaiki kelemahannya agar menjadi kompeten, sehingga diharapkan agar yang bersangkutan dapat memberikan kinerja yang diharapkan. Dalam beberapa hal pendekatan dengan cara ini cukup baik akan tetapi dalam banyak hal tidak tepat dan ini dirasakan oleh banyak pihak idak berdampak terhadap peningkatan kinerja perusahaan," katanya.
Berikut beberapa urutan untuk menemukan potensi bakat dan kekuatan seseorang yakni:
1. Asesmen Talents Mapping (TM)
a. Menggali sifat produktif (bakat) seseorang.
b. Menginterpretasikan kekuatan terkait peran melalui bakat dominan.
c. Berupa self-assessment yang di dalamnya memiliki 170 pernyataan.
2. Asesmen Personal Strength Statement (PSS)
a. Menggali pengakuan atas kegiatan produktif.
b. Merupakan gambaran kemampuan/kompetensi dan minat terhadap aktivitas
c. Berupa self-assessment yang di dalamnya memiliki 114 aktivitas, yang terdiri atas 99 klaster yang terkait dengan peran dan 15 klaster yang terkait dengan bidang.
3. Strength Typology (ST-30).
a. Tercapat sebagai cara paling cepat dalam menemukan diri.
b. Merupakan gambaran kemampuan/kompetensi dan minat terhadap peran.
c. Memiliki 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan yang produktif.
d. Sebagai personal brand atau self-awareness bagi seseorang.
Abah Rama mengatakan, ketiga cara di atas bisa bermanfaat untuk pemilihan karir, jurusan pendidikan atau profesi.