Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) siap mendukung pelaksanaan program pemerintah konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) di sektor transportasi jalan.
Dengan adanya penugasan yang telah diberikan oleh pemerintah c.q. Kementerian ESDM. berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No.2435 K/15/MEM/2014 diberikan penugasan dalam penyediaan dan pendistribusian bahan bakar gas untuk transportasi jalan.
Media Manager Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, program konversi BBM ke BBG untuk transportasi jalan sangat penting, terutama untuk mengurangi beban subsidi BBM yang selama ini ditanggung oleh pemerintah.
Oleh karena itu, Pertamina sebagai BUMN ikut berkepentingan untuk mendukung kesuksesan program pemerintah tersebut diantaranya dengan mengalokasikan dana internal perusahaan untuk pembangunan SPBG yang diperlukan
“Kami menyambut positif penugasan ini dan Pertamina akan segera merealisasikan amanat pemerintah tersebut,” kata Adim dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Berdasarkan Kepmen ESDM tersebut, Pertamina tahun ini ditugaskan pemerintah untuk membangun atau mengoperasikan 22 Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) jenis compressed natural gas (CNG) dan tujuh mobile refueling unit (MRU) yang tersebar di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Untuk penugasan tersebut, Pertamina mendapatkan alokasi dana APBN 2014 sebesar Rp 1,53 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan 10 SPBG, 7 MRU dan infrastruktur pendukungnya. Adapun, 12 SPBG akan dibangun menggunakan kas internal Pertamina dengan alokasi sekitar US$ 47 juta.
Saat ini, lanjut Adiatma, Pertamina mempersiapkan proses lelang untuk proyek SPBG, MRU, dan infrastruktur pendukungnya. Pertamina menargetkan pelaksanaan lelang akan tuntas pada Juli 2014.
Selain membangun infrastruktur baru tersebut, Pertamina juga mendapatkan penugasan untuk penyediaan dan pendistribusian bahan bakar gas untuk infrastruktur yang dibangun tahun ini dan juga 23 SPBG eksisting yang tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur.
Untuk itu, Pertamina telah mendapatkan alokasi gas sebanyak 37,7 juta kaki kubik per hari (MMscfd) untuk 2014 hingga 2019 yang terdiri dari 24 MMscfd untuk DKI Jakarta, 10,2 MMscfd untuk Jawa Timur, 1 MMscfd untuk masing-masing Jawa Tengah dan Kalimantan Timur, serta 1,5 MMscfd untuk Sumatera Selatan.
“Pertamina siap menjamin mutu dan layanan kepada konsumen bahan bakar gas. Pertamina sejak akhir 2012 telah memperkenalkan kepada publik brand baru untuk bahan bakar gas yang dikelola perusahaan, yaitu Pertamina Envogas,” terang Adim. (Pew/Ndw)
Advertisement
